Seminar Menangkal Intoleransi dan Radikalisme

Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Melalui Polres Penajam Paser Utara dan Pasukan Amal Soleh (Paskas) PPU Menggelar Seminar Menangkal Intoleransi dan Radikalisme mengusung Tema “Aktualisasi Peran Pemuda dan Masyarakat dalam Menangkal Paham Radikalisme di Indonesia”.

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan para pelajar SMK/SMA/MA se-Kabupaten PPU serta menghadirkan narasumber Iptu Andi Husin Subsidi Panit 1 Subnit Sosialisasi Unit Idensos Satgas Wilayah Kalimantan Timur Densus 88 AT Polri, Puryanto S. Pd Napiter Bombali 1, dan Rofiqul Ikhwan (Kementrian Agama), di Aula Lantai III Kantor Bupati PPU. Rabu, (05/06/2024).

Mewakili Pj. Bupati PPU, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten PPU, Agus Dahlan saat membuka acara mengatakan sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang digagas oleh Polres Penajam Paser Utara dan Pasukan Amal Soleh (Paskas) PPU.

“Menangkal intoleransi dan radikalisme sangat diharapkan peran pemuda untuk terlibat didalamnya, agar paham radikalisme dapat dihilangkan,” ujarnya.

Dia juga berharap kedepannya organisasi kemasyarakatan dapat terus melaksanakan kegiatan seperti ini untuk membangun semangat pemuda-pemudi dalam memahami paham radikalisme.

“Terima kasih kepada Polres Penajam Paser Utara dan Pasukan Amal Soleh (Paskas) PPU telah menggelar kegiatan ini serta kepada peserta rekan OPD dan para pelajar yang hadir untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai, “ucap Agus Dahlan.

Sementara itu, Kabag SDM Kompol Muhadi mewakili Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengucapkan terimakasih kepada Komandan Paskah karena turut serta berkolaborasi dengan Polres PPU, menggelar seminar menangkal intoleransi dan radikalisme.

“Masalah intoleransi dan radikalisme adalah masalah kita bersama dan menjadi tanggung jawab kita bersama, permasalahan ini tidak terjadi di luar negeri saja tidak terjadi di Indonesia bahkan daerah kita,” ungkap Muhadi.

Lanjut Muhadi, kita perlu sadari bahwa intoleransi dan radikalisme bisa terjadi kepada siapa saja dan dimana saja tanpa memandang suku ras dan agama.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *