Disdikpora PPU Siapkan Program Pembinaan Mental, Cegah Kenakalan Pelajar Sejak Dini

BERITAKALTIMTERKINI.COM, Penajam – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah menyiapkan program pembinaan mental dan karakter bagi peserta didik, sebagai langkah preventif menghadapi kasus kenakalan remaja dan pelanggaran hukum yang melibatkan pelajar.

Kepala Disdikpora PPU, Andi Singgkeru, menjelaskan bahwa program ini akan menargetkan siswa yang terindikasi memiliki permasalahan perilaku, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Menurutnya, pendekatan mental dan karakter menjadi aspek penting dalam mendidik generasi muda yang tangguh dan bertanggung jawab.

“Program pembinaan mental ini menjadi bagian dari upaya kami dalam membentuk karakter pelajar sejak dini, terutama bagi mereka yang mulai menunjukkan gejala masalah perilaku atau bahkan tersandung persoalan hukum,” ujar Andi saat dikonfirmasi, Kamis (8/5/2025).

Disdikpora berencana melibatkan narasumber profesional dari kalangan psikolog, tokoh agama, hingga motivator pendidikan dalam pelaksanaan program. Kegiatan pembinaan akan dikemas dalam bentuk sesi motivasi, konseling, serta pelatihan penguatan karakter.

Selain menyasar siswa, program ini juga menyertakan pelatihan khusus bagi para guru. Tujuannya adalah agar para pendidik dapat memahami pendekatan psikologis yang tepat saat menghadapi siswa dengan kecenderungan perilaku menyimpang.

“Guru memiliki peran strategis dalam proses pembinaan. Oleh karena itu, mereka akan kami bekali dengan metode dan pendekatan yang sesuai untuk menangani siswa dengan masalah perilaku,” tutur Andi.

Menurut catatan internal Disdikpora, dalam beberapa tahun terakhir terdapat peningkatan pelanggaran kedisiplinan oleh pelajar, mulai dari bolos, perkelahian, hingga keterlibatan dalam kasus hukum ringan. Fenomena ini dinilai membutuhkan intervensi sistematis di luar pendekatan akademik semata.

Disdikpora menekankan bahwa pembinaan karakter harus menjadi bagian integral dari proses pendidikan di sekolah. Penanaman nilai moral, empati, serta kesadaran akan tanggung jawab sosial menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program tersebut.

“Melalui program ini, kami ingin siswa memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Harapannya, mereka dapat memperbaiki perilaku dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab,” kata Andi.

Ia menambahkan, pelaksanaan program akan dimulai secara bertahap dalam waktu dekat, dengan menyasar sekolah-sekolah yang telah diidentifikasi memiliki tingkat kasus pelanggaran yang relatif tinggi.

Disdikpora berharap dukungan semua pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menyukseskan program ini.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *