PENAJAM – Tingkat literasi masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data terbaru Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip), Indeks Pembangunan Literasi Manusia (IPLM) di PPU mencapai angka 64,59.
Sementara itu, Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) berada di posisi 46,89. Kedua indikator ini menjadi barometer utama untuk menilai sejauh mana akses, kebiasaan, dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan bahan bacaan serta informasi.
Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basrah, menyebutkan bahwa meski angka ini cukup positif, pihaknya masih terus mengupayakan berbagai program untuk memperkuat budaya literasi di semua kalangan.
“Angka ini menunjukkan tren yang baik, tetapi belum cukup. Kita masih punya pekerjaan rumah untuk mendorong agar literasi benar-benar menjadi bagian dari keseharian masyarakat,” ucap Yusuf, Selasa (15/7/2025).
Sejumlah kegiatan telah rutin digelar oleh Dispusip untuk mendukung peningkatan IPLM dan TGM. Di antaranya adalah lomba bertutur tingkat sekolah dasar, pelatihan teknis pengelolaan perpustakaan, hingga pembinaan langsung ke tingkat desa dan sekolah.
Program magang pengelola perpustakaan juga menjadi salah satu strategi unggulan. Melalui program ini, pengelola dari berbagai wilayah diberikan pelatihan intensif langsung di kantor Dispusip agar dapat mengelola pustaka sesuai standar nasional.
Di sisi lain, Perpustakaan Daerah PPU yang dikelola pemerintah kabupaten juga tengah bersiap untuk proses akreditasi ulang tahun ini. Sebelumnya, perpustakaan ini telah mendapatkan akreditasi peringkat C dari Perpusnas pada 2021 lalu.
Yusuf mengungkapkan bahwa proses akreditasi ulang tersebut masih menunggu jadwal dari Perpusnas. Ia menyebut, persiapan telah dilakukan mengingat standar akreditasi yang semakin ketat setiap tahunnya.
“Akreditasi tidak hanya menilai gedung atau buku saja, tapi juga kualitas pustakawan dan sistem layanan. Semua ini perlu disiapkan secara menyeluruh,” ujarnya.
Dispusip PPU terus berkomitmen membangun ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain memperluas jangkauan layanan pustaka, instansi ini juga menargetkan agar setiap desa dan sekolah memiliki fasilitas literasi yang aktif dan terstandarisasi.