PENAJAM – Di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus digencarkan, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah berupaya keras agar tidak tertinggal.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menyatakan bahwa meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami pemangkasan, pemerintah daerah tetap bertekad memajukan wilayahnya dengan berfokus pada pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun ke depan, PPU tetap menjadikan tiga sektor tersebut sebagai prioritas utama. Menurut Mudyat, hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan daerah Penajam Paser Utara tetap berkembang seiring dengan IKN.
“Kita tidak ingin Penajam sampai tertinggal dari IKN,” ujar Mudyat, Jumat (22/8/2025).
Mudyat mengakui bahwa pemangkasan APBD merupakan tantangan fiskal yang harus dihadapi, namun ia bersyukur kondisi PPU tidak separah daerah lain.
“APBD kita tidak terlalu parah. Dari Rp2,6 triliun, turun menjadi Rp2,4 triliun. Di beberapa daerah lain, ada yang sampai dipotong hampir 50 persen, itu sudah sangat berat,” jelasnya.
Pemangkasan ini merupakan dampak dari kondisi fiskal nasional yang juga dirasakan oleh banyak daerah di Indonesia. Meski demikian, Mudyat menegaskan bahwa kondisi keuangan PPU masih relatif terkendali.
Untuk mengatasi dampak pemotongan anggaran, pemerintah daerah sedang aktif mencari sumber pendanaan lain, termasuk melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bantuan keuangan, dan kerja sama dengan pihak ketiga. Stabilitas fiskal ini menjadi kunci agar program pembangunan dapat berjalan sesuai rencana.
Dalam upaya mengejar ketertinggalan, Pemkab PPU terus mendorong pembangunan infrastruktur strategis. Salah satu yang menjadi prioritas adalah pembangunan jalan dua jalur menuju IKN dan kelanjutan Jembatan Tol Nipah-Nipah–Melawai Balikpapan.
Mudyat mengungkapkan bahwa proyek jembatan ini sudah kembali diajukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk dimasukkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Kita sudah ajukan lagi ke Bappenas. Insya Allah memungkinkan, karena dari awal memang sudah pernah disinggung,” kata Mudyat penuh harap.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa pembangunan jalan dua jalur sangat penting untuk mendukung konektivitas antara PPU dan IKN, sekaligus mempermudah akses bagi masyarakat.
Di luar proyek-proyek infrastruktur besar, Bupati Mudyat memastikan bahwa prioritas utama tetap pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, yaitu pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, megahnya proyek infrastruktur tidak akan berarti jika kebutuhan dasar rakyat tidak terpenuhi.
“Setiap kebijakan pembangunan tidak terlepas dari kondisi fiskal daerah. Meski begitu, kita harus tetap menepati janji visi dan misi kepada masyarakat, terutama dalam mendorong kemandirian ekonomi lokal,” tambahnya.
Melalui langkah-langkah ini, Pemerintah Kabupaten PPU optimis dapat menjawab tantangan fiskal dan memanfaatkan momentum pembangunan IKN untuk memajukan daerah, tanpa melupakan janji untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan dan kesehatan.(Adv)
Penulis: Ayu