PENAJAM — Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, hari ini secara langsung menyerahkan bantuan Jaminan Sosial Pendidik Profesional (Jaspol). Acara simbolis ini berlangsung di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21 PPU, menandai babak baru dalam upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
Kehadiran Wagub di tengah-tengah para guru dan ustazah bukan sekadar formalitas. Ini adalah wujud nyata dari keyakinan pemerintah bahwa fondasi kemajuan suatu daerah tidak hanya terletak pada megahnya pembangunan fisik, seperti jembatan atau gedung, melainkan juga pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui program Jaspol, Kaltim berharap bisa menjadi wilayah yang kompetitif, baik dari segi pembangunan maupun kualitas SDM-nya.
“Pembangunan daerah, khususnya Kaltim, tidak bisa hanya melalui pembangunan infrastruktur. Itu harus diimbangi dengan pembangunan sumber daya manusia,” tegas Seno Aji, Kamis (18/9/2025).
Seno Aji mengakui bahwa insentif yang diberikan mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan dan dedikasi luar biasa yang telah dicurahkan oleh para guru. Namun, ia menekankan bahwa bantuan ini adalah bentuk penghargaan dan perhatian serius dari pemerintah.
“Insentif ini mungkin tidak sebanding dengan jasa para guru, tidak sebanding dengan jasa para ustaz dan ustazah,” ujarnya.
“Tapi, kami ingin memastikan jerih payah dan pengorbanan para guru mendapatkan perhatian dari pemerintah.”
Program Jaspol ini berfungsi sebagai bukti nyata bahwa uang rakyat yang dikumpulkan melalui pajak benar-benar kembali dalam bentuk pelayanan dan manfaat yang konkret. Salah satu manfaatnya adalah insentif yang disalurkan langsung kepada para pendidik. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah diharapkan semakin menguat.
Dalam kunjungannya, Seno Aji juga melakukan verifikasi langsung untuk memastikan bahwa dana Jaspol telah sampai di tangan yang berhak. Ia berdialog dengan para penerima untuk mengetahui apakah bantuan tersebut sudah masuk ke rekening mereka.
Secara spesifik di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), jumlah penerima insentif pada tahun ini mencapai 1.477 orang, yang terdiri dari guru dan ustazah. Total dana yang dialokasikan untuk mereka mencapai hampir Rp2 miliar. Alokasi dana yang signifikan ini mencerminkan komitmen Pemprov Kaltim untuk mengedepankan kesejahteraan para pendidik.
Dengan adanya dorongan finansial ini, diharapkan semangat para guru dan ustazah dalam mendidik dan membimbing generasi muda semakin berlipat. Seno Aji meyakini bahwa langkah ini akan mendorong para pendidik untuk mencetak generasi emas Kaltim yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan insentif bagi para guru, ustaz, dan ustazah yang ada di Kaltim. Ini menunjukkan bahwa Pemprov Kaltim memprioritaskan kesejahteraan para guru,” pungkasnya.(Adv)
Penulis: Ayu
