PENAJAM – Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kabupaten/Kota Sehat Kalimantan Timur di Hotel Puri Senyiur Samarinda, Rabu (17/9/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas, memperkuat koordinasi, serta mendorong sinergi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota di Kaltim.
Rakor dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa tahun ini hanya lima daerah yang ikut serta dalam penilaian Kabupaten/Kota Sehat. Kondisi tersebut, menurutnya, menjadi tantangan tersendiri agar daerah lain lebih memanfaatkan kesempatan untuk berkomitmen mewujudkan daerah sehat.
“Partisipasi dalam lomba Kabupaten/Kota Sehat bukan sekadar mengejar prestasi, tetapi menjadi catatan penting bagi kepala daerah untuk mengidentifikasi sektor maupun kebijakan yang perlu diperbaiki. Forum pembina di tingkat kabupaten/kota harus memberi perhatian lebih, baik di bidang pemukiman, kesehatan, pariwisata, maupun sektor lainnya,” tegasnya.
Sri Wahyuni juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, agar tidak sekadar menjadi forum koordinasi, tetapi juga wadah merancang program yang ramah anak, ramah gender, dan inklusif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. H. Jaya Mualimin, Sp.Kj, menambahkan bahwa penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan forum dan kelompok kerja di berbagai tingkatan. Program ini mencakup sembilan tatanan, mulai dari pemukiman, pendidikan, transportasi, pariwisata, hingga penanggulangan bencana.
“Program ini membawa manfaat besar, mulai dari meningkatnya perilaku hidup sehat masyarakat, membaiknya kualitas lingkungan, hingga menurunnya angka penyakit. Kabupaten/Kota Sehat bukan sekadar penghargaan, melainkan upaya berkelanjutan menciptakan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan sehat,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi keikutsertaan Kabupaten Penajam Paser Utara bersama empat daerah lainnya dalam penilaian terakhir. Menurutnya, keberhasilan program ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat, koordinasi lintas sektor, partisipasi masyarakat, serta inovasi dalam menghadapi tantangan sanitasi, kesehatan lingkungan, dan pola hidup.
Turut mendampingi, Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Dr. Indrayani, Kepala Dinas Kesehatan PPU dr. Jansje Grace Makisurat, MH, serta sejumlah pejabat terkait.(Adv/Humas)
