PENAJAM – Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, mengungkapkan adanya kelemahan dalam pembinaan atlet pelajar daerah di sejumlah cabang olahraga. PPU dipastikan harus absen di dua cabang dalam ajang POPDA XVI tahun 2025 karena ketiadaan atlet yang siap berlaga.
”Kami tidak mengikuti dua olahraga, yaitu Karate dan Judo, karena kami memang belum punya atlet yang siap untuk bertanding di level provinsi,” ujar Andi Singkerru, Selasa (28/10/2205).
Andi Singkerru menanggapi kondisi ini dengan serius dan menjadikannya fokus evaluasi.
“Saya sempat mendengar bahwa Karate kita dulunya termasuk olahraga yang menonjol. Ini menjadi dorongan kuat bagi kami untuk segera memulai pembinaan kembali,” jelasnya.
Sebagai langkah nyata, Disdikpora telah menunjuk dan menugaskan pihak sekolah, seperti SMP 21, untuk segera memulai upaya pembinaan.
“Saya sudah sampaikan ke SMP 21 agar mengusahakan dan kalau bisa, ke depannya kita punya atlet Karate dan Judo yang ready dan siap untuk berlaga,” harapnya.
Selain masalah atlet, keterbatasan fasilitas juga memaksa Disdikpora memindahkan empat cabang olahraga untuk dilaksanakan di luar PPU. Cabang-cabang yang direlokasi adalah,
Judo dan Karate yang dipindahkan pelaksanaannya ke Balikpapan. Sementara itu, cabang Senam harus dilaksanakan di Samarinda, dan cabang Renang dipindahkan ke Kukar (Kutai Kartanegara).
Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa pertandingan dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai standar, meskipun sarana pendukung di PPU belum memadai untuk semua jenis olahraga. PPU berharap semua cabor, baik yang digelar di Penajam maupun di luar daerah, dapat berjalan sukses.(adv)
Penulis: Ayu







