Samarinda — Minimnya fasilitas kesehatan di sekolah-sekolah kembali menjadi sorotan DPRD Kalimantan Timur. Namun bukan hanya itu, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud menilai persoalan gizi pelajar justru menjadi faktor yang lebih mendasar dan selama ini kurang mendapat perhatian serius.
Ia menyebut laporan yang diterimanya menunjukkan banyak siswa belajar dalam kondisi fisik yang tidak optimal karena kekurangan asupan makanan bergizi.
Hamas, akrabnya, menegaskan bahwa situasi tersebut berdampak langsung terhadap kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Menurutnya, berbagai upaya peningkatan kualitas pendidikan akan sia-sia apabila kebutuhan dasar anak, termasuk gizi yang memadai tidak dipenuhi secara konsisten.
“Bagaimana anak-anak dapat berkonsentrasi jika mereka tidak cukup makan? Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi, hasil belajar pasti terganggu. Ini bukan persoalan kecil, tetapi soal keselamatan dan masa depan mereka,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Ia mendorong pemerintah daerah untuk memperluas cakupan program makanan bergizi, terutama di wilayah yang selama ini masuk kategori rawan stunting atau berada di kawasan transmigrasi.
Menurut Hamas, program tersebut bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dari strategi daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia sekolah.
Agar program gizi benar-benar berdampak, ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat di tingkat pelaksana. Pasalnya, beberapa program bantuan kerap tidak tersalurkan optimal karena lemahnya pemantauan di lapangan.
Ia menilai ini tidak boleh terjadi pada program yang menyangkut kebutuhan dasar anak.
“Program gizi itu sangat penting. Jangan sampai hanya formalitas di atas kertas, tetapi pelaksanaannya tidak berjalan di lapangan,” katanya.
Hasanuddin menambahkan bahwa perhatian terhadap gizi pelajar merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan daerah.
Ia menegaskan bahwa kualitas generasi mendatang sangat bergantung pada bagaimana pemerintah memastikan anak-anak tumbuh dalam kondisi sehat dan siap menerima pembelajaran.
“Anak-anak merupakan aset masa depan. Mereka harus tumbuh sehat, kuat, dan berada dalam lingkungan sekolah yang aman agar dapat belajar dengan baik. Itu yang terus kami perjuangkan,” tutupnya. (Adv/DprdKaltim)







