PENAJAM – Pemerintah terus berupaya menjaga kelestarian bahasa daerah, termasuk bahasa Paser, melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Salah satunya, dengan gelaran pelatihan dan sosialisasi bagi calon guru besar bahasa daerah, yang melibatkan unsur PNS maupun non-PNS.
Christian Nur Selamat, Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Pariwisata Disbudpar Penajam Paser Utara (PPU), menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang berfokus pada pelestarian bahasa daerah di berbagai wilayah.
“Pelatihannya kemarin dilaksanakan di Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Kami mengutus perwakilan dari PNS, dan beberapa tokoh masyarakat adat,” ungkap Christian.
Program ini menyasar dua kelompok utama, yakni guru bahasa Paser untuk tingkat sekolah dan guru besar bahasa daerah untuk komunitas adat.
Peserta pelatihan dapat didorong bisa mengenalkan dan mengajarkan bahasa Paser secara lebih luas, baik di lingkungan formal maupun nonformal.
Christian menilai inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk mencegah punahnya bahasa Paser, yang saat ini termasuk salah satu dari tiga bahasa daerah prioritas di Kalimantan Timur menurut catatan Kemendikbudristek.
“Semoga pelatihan ini bisa terus berkelanjutan dan berdampak langsung pada pelestarian bahasa daerah kita,” harapnya.
