JAKARTA — Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) V Tahun 2025 Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) di Ballroom Mutiara Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (10/07/2025). Bupati hadir didampingi Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setdakab PPU, Kahar serta Direktur Perusda Pengelola Migas PPU.
Munas ADPMET V tahun 2025 menjadi forum strategis bagi 88 daerah penghasil migas dan energi terbarukan di Indonesia, yang terdiri dari 21 provinsi, 60 kabupaten, dan 7 kota, termasuk perwakilan BUMD migas dari berbagai daerah. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Yuliot Tanjung.
Ditemui usai membuka acara, Wamen ESDM menegaskan pentingnya dukungan kepala daerah untuk mempercepat pengembangan sumur-sumur migas baru serta revitalisasi sumur tua, demi meningkatkan produksi nasional menuju target satu juta barel per hari di tahun 2030.
“Kami juga mendorong peran koperasi dan BUMD untuk mengelola sumur tua yang tidak ekonomis bagi korporasi besar, tapi sangat potensial bagi UMKM,” ujarnya.
Selain itu, Wamen ESDM menyoroti pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang baru mencapai 0,4% dari potensi nasional sebesar 6.500 gigawatt. Ia menyampaikan pentingnya kemitraan pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat implementasi energi terbarukan sebagai bagian dari agenda nasional kemandirian energi.
Forum Munas juga menjadi momen serah terima kepengurusan ADPMET periode 2020–2025 kepada pengurus baru masa bakti 2025–2030.
Saat Munas kali ini, Gubernur Jambi, Al Haris secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum ADPMET periode 2025–2030. Terpilihnya Al Haris diharapkan membawa semangat baru dalam memperjuangkan kepentingan daerah penghasil migas dan energi terbarukan,
Bupati PPU, Mudyat Noor, menyampaikan bahwa ADPMET merupakan wadah penting untuk memperjuangkan keadilan bagi hasil migas dan mendukung kemandirian daerah.
“Kami berharap rumusan dari Munas ini dapat menghasilkan formula yang mendorong daerah penghasil migas menjadi lebih mandiri dan memperoleh bagi hasil yang lebih adil. Ini sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan di PPU,” jelasnya usai mengikuti rangkaian munas ADPMET.
Lebih lanjut, Bupati Mudyat menegaskan bahwa partisipasi aktif dalam ADPMET memungkinkan daerah seperti PPU terlibat dalam penyusunan kebijakan migas nasional yang inklusif.
“Asosiasi ini membuka ruang dialog strategis antara pusat dan daerah, sehingga kami sebagai daerah penghasil tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi bagian dari pengambilan keputusan,” tambahnya.
Dengan kehadiran Bupati PPU dalam Munas ADPMET ke-V, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menegaskan komitmennya untuk mendorong pengelolaan sumber daya migas dan energi terbarukan yang berkelanjutan dan berkeadilan, guna mendukung pembangunan daerah yang mandiri, kuat, dan berdaya saing. (Adv/rf/prokopimkabppu)
Foto: Rezha Fandano