Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Bupati PPU Mudyat Noor Sambut KunKer Pemerintahan Korsel dalam Rangkaian EIPP di PPU - Beritakaltimterkini.com

Bupati PPU Mudyat Noor Sambut KunKer Pemerintahan Korsel dalam Rangkaian EIPP di PPU

PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor menyambut kunjungan kerja lapangan Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dalam rangkaian Indonesia Economic Innovation Partnership Program (EIPP) di kawasan Industri di Kabupaten PPU, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu, (21/06/2025)

Kegiatan yang saat ini telah memasuki fase ke lima tersebut dilaksanakan di ruang rapat Bupati PPU yang melibatkan Perencana/Koordinator Proyek Kementerian PPN/Bappenas, Bappeda Prov. Kaltim, Disperindag Prov Kaltim, bersama instansi terkait di Kabupaten PPU antara lain Kabag Pemerintahan, Bappelitbang, DPMPTSP, Dinas KUKM Perindag dan Kecamatan Penajam Kab. PPU.

Kunjungan ini fokus pada tema “Strategi Pengembangan dan Studi Kelayakan Awal Untuk Menarik Investasi Asing Langsung”, dengan tujuan menjajaki potensi pengembangan kawasan industri di wilayah Kabupaten PPU sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem investasi dan industrialisasi di Kalimantan Timur, khususnya dalam mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kabupaten PPU sedang sangat besar mencari investor untuk perkembangan kemanjuan pembangunan yang ada pada PPU. Bupati Penajam Paser Utara, H. Mudyat Noor, S.Hut, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari Pemerintah Korea Selatan.

“Terima kasih atas kedatangan para Bappenas yang telah membawa investor, mudah mudahan pertemuan ini bisa memberikan hasil yang bagus untuk kita semua dan saya berharap bisa kita tindak lanjuti lebih lanjut karena memang Penajam Paser Utara ini sedang giat giatnya mencari investasi untuk perkembangan kemajuan pembangunan yang ada di Kabupaten PPU ini”, ucap Mudyat Noor.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah dalam waktu dekat berencana akan membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap sebesar 50MW, hal tersebut dimaksudkan sebagai jaminan bahwa di dalam kawasan industri nantinya terjamin pasokan listriknya.

“Kita sudah ada rencana mudah mudahan tahun ini atau tahun depan sudah bisa jalan, kita akan memvangun lagi PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) itu kita sekitar 50 Mega, Indosino sudah sepakat untuk mensuplay gasnya, jadi biar ada jaminan kalau kawasan industri listriknya aman” lanjut Mudyat.

Dalam kunjungan tersebut, para delegasi berdiskusi langsung dengan Pemerintah Daerah, serta mengumpulkan data lapangan untuk penyusunan studi kelayakan awal (pra-studi kelayakan). Dalam diskusi tersebut delegasi Korsel Muhyuck Lee mengucapkan terima kasih, penghargaan terhadap Perayaan yang diberikan oleh Pemda PPU serta kekagumannya terhadap Kabupaten PPU itu sendiri.

“Terimakasih atas Berbagai yang diberikan, saya merasa disini energinya kuat sekali, selain luas wilayah dan udara yang bersih, saya juga merasakan perasaan yang berbeda disini”, ucap Muhyuck Lee.

Lebih lanjut ia memaoarkan bahwa apa yang akan dijelaskan oleh tim delegasi merupakan gambaran umum garis besar kerjasama yang akan dilaksanakan di PPU, karena secara teknis para delegasi baru akan melihat kondisi lapangan sebenarnya seusai diskusi dengan Pemerintah Daerah.

“Tujuan dari EIPP itu sendiri adalah gambaran umum secara garis besar kita membuat perencanaan pertumbuhan industri yang berkelanjutan, dimana industrinya itu adalah apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan”, lanjut Muhyuck Lee

Lee menambahkan bahwa dimasa depan isdustri akan terus bertumbuh, Ibukota akan ikut bertumbuh maka mau tidak mau wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai penyangga IKN harus mengikuti pertumbuhan tersebut, untuk mencapai hal tersebut diperlukan dan juga antara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kabupaten PPU dengan Pemerintah Korsel.

“Kita sama sama percaya pak bahwa nanti kedepannya industri akan bertumbuh, IKN juga akan bertumbuh, mau tidak mau penajam juga akan terdirect untuk ikut bertumbuh, untuk itu kita sama sama memerlukan koordinasi dan kolaborasi, jika industri bertumbuh secara otomatis anak penajam yang berada di luar kota akan kembali ke penajam”, tutupnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan kerja sama teknis antara Indonesia dan Korea Selatan dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis inovasi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis Korsel di kawasan Asia Tenggara. (Humas19)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *