PENAJAM – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menekankan pentingnya pencegahan dini terhadap anak putus sekolah (ATS). Sekolah diimbau aktif mendeteksi tanda-tanda siswa yang berisiko berhenti belajar.
Kepala Bidang PAUD dan PNF Disdikpora PPU, Durajat, menyebutkan bahwa tanda anak berpotensi putus sekolah bisa dikenali sejak awal. Misalnya, siswa jarang hadir, menyendiri, atau mengalami kesulitan belajar.
“Kalau anak sering tidak masuk atau terlihat kesulitan mengikuti pelajaran, itu sudah sinyal. Sekolah jangan diam. Guru, wali kelas, dan BK harus memanggil dan berdiskusi dengan anak itu,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, banyak anak berhenti sekolah bukan karena keinginan sendiri, melainkan karena faktor ekonomi atau kurangnya perhatian lingkungan sekolah.
“Jangan sampai hanya karena sepatu tak layak, anak berhenti sekolah. Kalau bisa, sekolah bantu belikan,” imbuhnya.
Disdikpora juga akan menggelar rapat bersama sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk memperkuat deteksi dini ATS.
“Kami ingin sekolah bisa lebih peka terhadap siswa yang punya sisi kekurangan, baik akademik maupun ekonomi. Guru bukan hanya mengajar, tapi mendidik,” tegas Durajat.(adv)







