PENAJAM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memaksimalkan SDM perawat di tengah meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan.
Kepala Bidang Keperawatan RSUD RAPB Syahrial Hidayat, S.Kep, menyebutkan, alokasi tambahan tenaga kesehatan, terutama melalui jalur Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), masih jauh dari kebutuhan.
“Kami sudah mengajukan beberapa formasi untuk tenaga perawat, namun yang disetujui sangat terbatas,” kata Syahrial.
Dia menyebut, dari enam formasi yang diajukan, hanya dua yang disetujui oleh pemerintah daerah.
Menurutnya, keterbatasan tersebuy dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk serapan anggaran yang masih minim.
“Kami sebenarnya mengajukan hingga tujuh formasi, tetapi alokasi dari pusat memang terbatas, sehingga hanya sebagian yang disetujui,” tambahnya.
Saat ini, RSUD RAPB bertahan dengan tenaga perawat yang tersisa, termasuk tenaga honorer lepas (THL). Namun, jumlah tersebut belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit.
Disampaikan, langkah strategis telah dilakukan dengan mengajukan kebutuhan tenaga kerja melalui analisis beban kerja, meskipun keputusan akhir tetap bergantung pada kebijakan kepegawaian daerah.
“Situasi ini memaksa rumah sakit untuk terus memaksimalkan potensi SDM yang ada,” tandasnya.