PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melestarikan kebudayaan dengan berbagai upaya. Termasuk pelestarian Bahasa Paser sebagai bahasa daerah Benuo Taka.
Bahasa Paser masuk sebagai muatan lokal dalam kurikulum pendidikan, untuk menjaga warisan budaya daerah.
Hal ini disampaikan oleh Christian Nur Selamat, Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Pariwisata Disbudpar PPU. Ia menjelaskan bahwa kekhawatiran akan menurunnya jumlah penutur bahasa Paser menjadi alasan kuat mengapa pelajaran ini dimasukkan ke sekolah-sekolah.
“Memang masih banyak tantangan, tapi sejauh ini sudah ada kemajuan. Bahasa Paser sudah masuk kurikulum muatan lokal di PPU,” ungkap Christian, Senin (13/5).
Tak hanya itu, penyusunan Kamus Besar Bahasa Paser juga tengah dilakukan sebagai langkah dokumentasi dan pembakuan bahasa.
Penyusunan ini, kata Christian, turut melibatkan tokoh budaya lokal seperti Yahya, yang dikenal aktif melestarikan bahasa Paser.
“Anak usia dini kami ajarkan bahasa Paser, bahasa turun-temurun PPU,” tutupnya.