PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya melestarikan budaya Suku Paser yang menjadi salah satu kekayaan lokal di wilayah tenggara Kalimantan.
Salah satunya dengan pelestarian ritual adat Nondoi yang kini kini telah resmi dimasukkan sebagai agenda tahunan dalam kalender kebudayaan daerah.
Suku Paser dikenal memiliki sejarah panjang dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu warisan penting itu adalah tradisi adat mereka yang sarat nilai spiritual, seperti Ritual Nondoi dan Belian, yang masih terus dipertahankan hingga sekarang.
Ritual Nondoi biasanya digelar selama tujuh hari tujuh malam. Prosesi ini dilakukan sebagai bentuk syukur kepada leluhur serta untuk membersihkan kampung dari hal-hal buruk.
Selama ritual berlangsung, tetua adat atau dukun memimpin upacara dengan rangkaian kegiatan seperti membaca mantra, menyembelih hewan kurban, dan menggelar tarian adat.
Dengan menjadikan ritual adat ini sebagai bagian dari agenda resmi daerah, Pemkab PPU berharap budaya Paser dapat terus bertahan, dikenal oleh generasi muda, sekaligus menarik perhatian wisatawan yang ingin mengenal budaya Kaltim lebih dekat.







