PENAJAM – Pembangunan Jembatan Nenang dan jalan pesisir (coastal road) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) belum menunjukkan progres signifikan karena masih dihadapkan pada sejumlah hambatan. DPRD PPU menyoroti kondisi ini dan mendorong pemerintah daerah agar menuntaskan proyek strategis tersebut secara menyeluruh.
Anggota DPRD PPU, Jamaludin, menyampaikan bahwa pembangunan Jembatan Nenang masih menyisakan pekerjaan rumah, terutama di salah satu sisi jembatan yang belum tersambung. Ia menyebut, meski ada progres pembangunan di sisi lain, namun konektivitas penuh belum terwujud.
“Dari dua sisi yang dibangun, memang ada yang sudah dilanjutkan tahun lalu. Tapi satu sisi lainnya sampai sekarang belum terhubung,” kata Jamaludin saat ditemui di Gedung DPRD PPU, Kecamatan Penajam, Senin (26/5/2025).
Ia menilai penyebab keterlambatan tak hanya soal struktur fisik semata, melainkan juga karena faktor administratif dan teknis. Salah satunya terkait proses pembebasan lahan yang belum rampung dan adanya kerusakan pada bagian struktur jembatan yang memerlukan penanganan teknis lanjutan.
“Penting untuk mengkaji ulang akar persoalan yang menghambat. Dalam proses pembangunan, aspek hukum dan potensi kerugian juga harus menjadi perhatian agar tidak muncul masalah baru di kemudian hari,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jamaludin mengingatkan bahwa proyek ini memiliki nilai strategis tinggi bagi wilayah. Ia menekankan pentingnya komitmen bersama agar proyek tidak mangkrak dan anggaran yang telah digunakan tidak terbuang percuma.
“Kalau ini selesai, dampaknya besar untuk mobilitas masyarakat dan pengembangan kawasan. Harus ada keseriusan dan solusi nyata untuk melanjutkan proyek ini,” pungkasnya.







