PENAJAM – Keseriusan desa dan kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam menyambut program Koperasi Merah Putih menjadi sorotan Anggota DPRD PPU, Hariyono. Ia menilai, program bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan peluang besar yang harus segera direspons dengan langkah konkret.
Hariyono mengakui bahwa masih ada sejumlah desa yang belum menyelesaikan musyawarah pembentukan koperasi. Namun, ia menilai hal itu lebih disebabkan oleh faktor teknis dan kurangnya pemahaman, bukan karena kurangnya minat.
“Beberapa desa mungkin belum memahami teknis secara menyeluruh, tapi saya yakin ini bisa segera diselesaikan. Yang terpenting, semangat dan niat untuk membentuk koperasi sudah ada,” ujarnya saat ditemuai usai menghadiri rapat di kantor DPRD PPU, Senin (26/5/2025),
Ia menekankan bahwa dukungan pemerintah pusat terhadap program ini sangat luar biasa, mengingat lebih dari 8.000 desa dan kelurahan di Indonesia direncanakan akan menerima bantuan melalui skema Koperasi Merah Putih. Oleh sebab itu, Hariyono berharap agar pemerintah desa tidak menyia-nyiakan momentum tersebut.
“Pemerintah pusat sedang melakukan efisiensi besar-besaran, tapi mereka masih memberikan ruang dan dukungan nyata kepada desa dan kelurahan. Ini bentuk kepedulian yang perlu disambut dengan serius,” imbuhnya.
Menurut Hariyono, program ini sejalan dengan kebijakan pembangunan daerah yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dari level terbawah. Meski begitu, ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan koperasi yang profesional dan transparan agar tujuan program bisa tercapai.
“Sudah banyak koperasi yang gagal karena masalah manajemen. Pengelolaan yang asal-asalan dan tidak transparan hanya akan merugikan anggotanya. Karena itu, koperasi harus dijalankan oleh orang-orang yang memang punya kapasitas dan integritas,” tegasnya.
Ia menambahkan, figur pengurus koperasi sangat menentukan arah dan keberlanjutan usaha ke depan. Karena itu, tokoh masyarakat yang punya komitmen kuat terhadap kemajuan desa sebaiknya dilibatkan dalam struktur pengelolaan.
“Koperasi akan berhasil jika dijalankan oleh mereka yang punya kepercayaan masyarakat dan benar-benar peduli pada pembangunan daerah,” tutupnya.
Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi model pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong yang bisa memperkuat ketahanan ekonomi desa secara berkelanjutan.







