PENAJAM – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menegaskan kesiapannya untuk menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning pada tahun ajaran 2025/2026.
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan agar siswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi betul-betul memahami konteks dan filosofi dari setiap mata pelajaran.
“Belum ada info terkait dengan perubahan sistem pembelajaran, hanya kurikulumnya saja yang berubah atau pembelajaran mendalam,” ujar Andi Singkeru saat diwawancarai pada Selasa (17/6/2025).
Andi menjelaskan, konsep pembelajaran mendalam ini akan mendorong siswa untuk memahami esensi dari ilmu yang mereka pelajari.
“Siswa nanti betul-betul memahami semua konteks dan filosofi sebuah pembelajaran. Contohnya matematika, kenapa belajar matematika, kemudian rumus-rumus, dia akan lebih mendalam memahami rumus itu,” jelasnya.
Pendekatan pembelajaran mendalam ini sejalan dengan arah pendidikan yang lebih modern dan terintegrasi dengan teknologi.
“Di 2025/2026 tentu sudah mengarah ke deep learning,” tambah Andi..
Dia juga memastikan bahwa para tenaga pengajar di PPU telah siap. Sosialisasi mengenai kurikulum baru telah dilaksanakan dan para guru dipastikan telah memahami konsep serta penerapannya.
“Terkait hal ini, guru-guru juga sudah ikut sosialisasi dan mereka semua sudah paham tentang masalah itu. Jadi, mereka tidak perlu ragu,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mendorong para guru untuk proaktif memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), untuk mengatasi berbagai tantangan dan mencari informasi dengan metode pengajaran.
“Apabila ada hal-hal yang prinsipil, sekarang ini melalui teknologi AI bisa kita tanya lewat situ,” tambahnya.
Dari sisi siswa, Andi optimistis mereka juga siap beradaptasi. Penguasaan teknologi seperti gawai, laptop, dan komputer di kalangan pelajar dinilai sudah sangat baik.
“Guru-guru semua sudah siap, kemudian anak-anak kita juga tergolong siap. Karena kan sekarang ini teknologi sudah merambat ke mereka. Diajak daring mereka juga sudah siap,” tuturnya.
Meskipun kesiapan sumber daya manusia dinilai sudah matang, Andi mengakui bahwa tantangan infrastruktur, khususnya jaringan internet, masih menjadi perhatian. Masih terdapat beberapa wilayah di PPU yang mengalami blank spot atau jangkauan sinyal yang belum maksimal.
Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya menyempurnakan hal ini. Salah satu langkah yang telah diambil adalah kerja sama dengan pihak Telkom untuk pemasangan akses internet di beberapa sekolah.
“Memang kita masih ada yang blank spot, masih ada jaringan yang belum maksimal di beberapa wilayah, tetapi itu akan disempurnakan. Kemarin beberapa sekolah dapat bantuan dari Telkom, lokasinya mirip dengan WiFi gratis. Jadi setelah dipasang bisa mengakses,” tutupnya.
Penulis: Ayu