PENAJAM — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendorong pengembangan Kampung Inggris Lawe-Lawe sebagai salah satu destinasi wisata edukasi.
Kampung ini mulai dikenal karena menggabungkan pembelajaran bahasa Inggris dengan kearifan lokal, termasuk produksi jamu tradisional.
Menariknya, kelompok pengelola wisata (Pokdarwis) di kampung ini seluruhnya dikelola oleh para ibu rumah tangga.
“Ini yang unik, Pokdarwis-nya semua ibu-ibu. Mereka tidak hanya fokus pada bahasa Inggris, tapi juga mempertahankan budaya lokal,” kata Juzlizar Rakhman, Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU.
Ia menjelaskan, kegiatan belajar bahasa Inggris di kampung ini dibimbing Yayasan Sansis Children Village.
Metodenya mengajak anak-anak belajar langsung dalam suasana kehidupan sehari-hari, seperti konsep Kampung Inggris Pare di Kediri.
“Masyarakat bisa belajar dan praktik langsung bahasa Inggris di lingkungan. Tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah, PPU juga punya potensi itu,” jelasnya.
Disbudpar PPU berkomitmen mendukung pengembangan kampung ini secara bertahap, mulai dari promosi, pelatihan, hingga penguatan kapasitas Pokdarwis.
Harapannya, Kampung Inggris Lawe-Lawe bisa menjadi ikon wisata edukatif di PPUyang menarik pelajar dan wisatawan lokal maupun luar daerah.
