PENAJAM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mendorong ekosistem ekonomi digital yang inklusif bagi generasi muda.
Bupati PPU, Mudyat Noor menyatakan bahwa sektor teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), harus dilihat sebagai peluang strategis bagi pembangunan daerah.
Mudyat mengajak generasi muda PPU untuk tidak sekadar menjadi konsumen teknologi, melainkan menjadi pelaku aktif yang menciptakan solusi inovatif berbasis digital.
“AI bukan sekadar tren, tapi sektor yang telah membentuk jutaan peluang kerja dan kekayaan baru. Anak muda PPU harus melihat ini sebagai jalan masa depan, bukan hanya untuk bekerja, tapi untuk membangun usaha dan inovasi,” tegasnya, Minggu (6/7/2025).
Ia mengungkapkan salah satu contoh inspiratif dari PPU, yaitu seorang pemuda bernama Alpin yang sukses mengembangkan gim digital dari Bandung dan kini produknya dipasarkan hingga ke luar negeri, termasuk Rusia.
“Ini bukti nyata bahwa anak muda daerah pun bisa bersaing di pasar global, asal difasilitasi dan diberi ruang tumbuh,” ujar Mudyat.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai nilai lebih dari Rp 2.000 triliun pada 2030.
Pertumbuhan ini ditopang oleh sektor e-commerce, AI, pengembangan aplikasi, dan teknologi finansial (fintech), yang kian terbuka bagi talenta muda dari berbagai daerah.
Mudyat menjelaskan bahwa Pemkab PPU akan memperkuat dukungan terhadap pengembangan talenta digital lokal melalui pelatihan, inkubasi startup, dan penyediaan infrastruktur digital dasar, seperti jaringan internet dan ruang kerja kreatif.
“Kami tengah menyusun roadmap digitalisasi daerah yang menyasar sektor pendidikan, kewirausahaan muda, dan layanan publik. Ini bagian dari strategi jangka panjang PPU sebagai mitra pembangunan Ibu Kota Negara (IKN),” katanya.
Bupati juga mengingatkan pentingnya mentalitas adaptif di kalangan pemuda. Ia menyoroti kebiasaan negatif seperti “mager” (malas gerak) sebagai tantangan tersendiri dalam menumbuhkan budaya produktif berbasis teknologi.
“Teknologi seharusnya memicu semangat berkarya, bukan jadi alat untuk berdiam diri. Jika kita bisa ubah mindset ini, saya yakin generasi muda PPU bisa masuk ke kancah nasional bahkan global,” tutupnya.
Penulis: Akhmadi