Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Dorong Ketahanan Pangan Keluarga, Sujiati Ajak ASN Tanam Cabai di Pekarangan - Beritakaltimterkini.com

Dorong Ketahanan Pangan Keluarga, Sujiati Ajak ASN Tanam Cabai di Pekarangan

 

PENAJAM – Lonjakan harga komoditas pangan seperti cabai saat ini dinilai sebagai momen refleksi bagi masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan mandiri. Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati, menilai bahwa kondisi ini seharusnya mendorong kalangan aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum untuk mulai memanfaatkan lahan pekarangan mereka secara produktif.

Sujiati mengakui bahwa kenaikan harga cabai membawa berkah bagi para petani lokal. Namun, ia mengingatkan bahwa masyarakat yang bukan petani perlu memiliki strategi dalam menghadapi fluktuasi harga bahan pokok.

“Kita harus mulai sadar, bahwa tidak selamanya harga pasar bisa kita kendalikan. Tapi yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan rumah kita jadi sumber pangan alternatif,” ucap Sujiati baru-baru ini.

Ia menekankan pentingnya mengaktifkan kembali program Rumah Pangan Lestari (RPL) sebagai upaya konkret untuk menjawab persoalan tersebut. Menurut Sujiati, menanam tanaman konsumsi seperti cabai, tomat, atau sayur-sayuran dengan media sederhana seperti polybag di halaman rumah bisa menjadi solusi jangka panjang.

Sebagai contoh nyata, Sujiati mengaku telah lama menjalankan pola tanam di rumahnya. Ia menanam puluhan pohon cabai di polybag dan bahkan mencukupi kebutuhan sendiri tanpa membeli dari pasar.

“Saya tanam sekitar 50 polybag di rumah. Selama ini tidak pernah beli cabai. Bahkan tetangga juga ikut terbantu. Jadi, manfaatnya terasa langsung,” jelasnya.

Sujiati menilai ASN memiliki kelebihan dari sisi waktu dan penghasilan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif di rumah. Oleh karena itu, ia mendorong agar kalangan ASN di PPU menjadi contoh dalam gerakan RPL ini.

“Kalau lima pohon saja sudah bisa bantu kebutuhan sehari-hari. Apalagi kalau dilakukan secara kolektif di lingkungan perumahan ASN. Kita bisa kurangi ketergantungan pada pasar,” tambahnya.

Ia berharap pemerintah daerah turut menggencarkan edukasi dan pendampingan terkait pertanian rumah tangga sebagai bagian dari program penguatan ketahanan pangan lokal.

“Ini bukan soal tren, tapi soal ketahanan keluarga. Saat harga naik, kita tidak panik, karena kita sudah punya cadangan pangan sendiri,” tutup Sujiati.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *