PENAJAM – Semangat masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam melestarikan budaya daerah dinilai eksis. Namun, geliat ini belum diimbangi dengan perhatian dan dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah.
Hal itu dikatakan, Kabid Kebudayaan Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat. Menurutnya, PPU termasuk daerah yang masih aktif dalam menjaga warisan budaya di tengah gempuran budaya populer seperti K-Pop.
“Kalau bicara semangat, PPU tak kalah. Tapi anggaran kita sangat terbatas,” kata Christian.
Ia mencontohkan keberhasilan sanggar-sanggar seni di PPU yang tetap bertahan dan berkembang. Bahkan, beberapa duta tari dari PPU pernah menorehkan prestasi di level nasional.
PPU juga pernah menjadi pelopor ajang Duta Budaya di Kaltim, serta memiliki kekayaan adat yang sangat beragam, mulai dari keraton, pesisir hingga pedalaman. Sayangnya, potensi tersebut belum maksimal dikembangkan akibat keterbatasan belanja kebudayaan.
“Banyak kegiatan seni dan budaya yang akhirnya tak bisa jalan karena anggaran tak tersedia,” tambahnya.
Christian berharap pemerintah baik di tingkat kabupaten maupun provinsi mulai memprioritaskan budaya sebagai sektor penting. Menurutnya, budaya bukan hanya soal hiburan, tapi bagian dari identitas dan kekuatan daerah.







