PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjelaskan proses dan kriteria penilaian dalam Program Sekolah Adiwiyata, menyusul keberhasilan empat sekolah di PPU meraih penghargaan tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2024 lalu.
Kepala DLH PPU, Safwana menyatakan bahwa penghargaan Adiwiyata merupakan program nasional yang bertujuan mendorong terciptanya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Penghargaan ini mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 52 Tahun 2019.
“Penghargaan ini diberikan kepada sekolah yang mampu mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui pendekatan pendidikan dan partisipasi seluruh warga sekolah,” ujar Safwana, Sabtu (12/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa proses penilaian dilakukan secara bertahap, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Sekolah-sekolah yang lolos penilaian di tingkat provinsi berpeluang untuk diusulkan ke tingkat nasional dan selanjutnya menuju kategori mandiri.
2024 lalu, empat sekolah di PPU yang berhasil meraih Adiwiyata Provinsi adalah SDN 01 Waru, SDN 03 Penajam, SDN 024 Penajam, dan SDN 011 Penajam.
Keempat sekolah ini dinilai telah memenuhi seluruh kriteria utama, termasuk kepemimpinan sekolah, partisipasi warga sekolah, serta adanya inovasi pengelolaan lingkungan.
“Tidak semua sekolah bisa ikut serta karena butuh kesiapan menyeluruh. Sekolah harus memiliki tim penggerak dan komitmen tinggi dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga komite sekolah,” ujar Safwana.
Ia menjelaskan, DLH PPU membentuk tim pendamping yang berasal dari berbagai instansi seperti Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Kementerian Agama (Kemenag), serta tim teknis dari DLH sendiri.
Tim ini mendampingi sekolah dalam menyusun dokumen, inovasi, serta pembinaan lapangan.
Safwana juga menyoroti pentingnya inovasi dalam proses penilaian. Salah satu contoh inovasi unggulan yang diaplikasikan oleh sekolah adalah pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin serta pengolahan kompos dengan metode ATM (Amati Tiruan Modifikasi). Inovasi ini dinilai mampu meningkatkan nilai akhir sekolah dalam proses verifikasi.
DLH PPU berkomitmen mendorong sekolah lain untuk ikut serta dalam program Adiwiyata sebagai bentuk partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan di daerah.
Safwana menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor dan partisipasi seluruh elemen sekolah.