Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

BPBD PPU Imbau Nelayan dan Pengguna Moda Transportasi Laut Waspada Cuaca Ekstrem - Beritakaltimterkini.com

BPBD PPU Imbau Nelayan dan Pengguna Moda Transportasi Laut Waspada Cuaca Ekstrem

PENAJAM – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Sukadi Kuncoro mengimbau masyarakat khususnya nelayan dan pengguna pengguna moda transportasi laut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2025.

Kuncoro secara tegas meminta agar seluruh pengguna penyeberangan laut selalu menggunakan jaket pelampung (life jacket) mengingat ombak yang cukup besar, terutama dengan adanya angin selatan saat ini.

Ia menambahkan, tanpa penggunaan life jacket, potensi bahaya saat terjadi insiden di laut akan sangat besar.

“Kita tidak minta kecelakaan seperti itu, sulit kalau tidak ada bantuan life jacket,” tegas Kuncoro, Ssnin (21/7/25).

Selain imbauan penggunaan life jacket, BPBD PPU juga meminta para nelayan untuk rutin memantau informasi terkait perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pemantauan dapat dilakukan melalui situs website resmi maupun aplikasi digital BMKG guna menghindari potensi bahaya yang mungkin terjadi sesuai prediksi.

Himbauan ini diberikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko angin kencang, hujan deras, gelombang tinggi, dan arus laut yang deras, yang semuanya berpotensi membahayakan keselamatan.

Kuncoro menyoroti kondisi angin selatan yang patut diwaspadai oleh para nelayan. Angin selatan dianggap dapat mengganggu aktivitas pelayaran di laut serta berpotensi mengancam keselamatan jiwa.

“Hal ini dikarenakan hembusan angin kencang dari arah selatan sering kali memicu datangnya ombak besar atau gelombang tinggi, terutama di laut lepas yang jauh dari pantai,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kuncoro meminta para nelayan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaannya selama periode angin selatan masih berlangsung, khususnya saat melakukan aktivitas melaut. Menurutnya, kesiapsiagaan penting dilakukan agar risiko terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir sedini mungkin. Kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober 2025, tergantung perkembangan cuaca di wilayah perairan PPU dan sekitarnya.(Adv)

 

Penulis: Ayu




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *