Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Wakil Bupati PPU: Sekolah Rakyat Tidak Lagi Didiskusikan Melainkan Harus Dieksekusi - Beritakaltimterkini.com

Wakil Bupati PPU: Sekolah Rakyat Tidak Lagi Didiskusikan Melainkan Harus Dieksekusi

PENAJAM – Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin mengungkapkan progres signifikan dalam upaya pembangunan Sekolah Rakyat di wilayahnya. Program ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subiyanto untuk membangun 100 sekolah rakyat tahun ini, dan PPU berupaya agar masuk dalam daftar prioritas mengingat statusnya sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Saat dijumpai awak media, Waris Muin menjelaskan bahwa terdapat beberapa opsi dan syarat untuk pembangunan sekolah tersebut. Salah satu syarat utama adalah ketersediaan lahan dan bangunan yang tidak terpakai.

“Kemensos bisa membangunkan sekolah rakyat sekarang atau hingga 3 bulan ke depan dengan syarat harus memiliki siswa kelas 1 SD minimal 1 atau 2 kelas. Kemudian, SMP minimal memiliki 2 kelas. Syarat yang paling utama memiliki bangunan yang tidak terpakai di daerah kita, untuk proses belajar sembari menunggu pembangunan sekolah selesai,” jelas Waris Muin, Senin (21/7/2025).

Dana sebesar Rp 5 miliar akan dikucurkan setelah bangunan dapat menampung siswa SD hingga SMP. Sementara, 20 miliar untuk proses pembangunan sekolahnya.

Nilai proyek pembangunan ini fantastis, Waris Muin optimis karena lokasi di Lawe-Lawe seluas 6,7 hektar sudah tersedia.

“Sekretaris Kementerian Sosial menyampaikan kesiapan mereka untuk mendukung, apalagi ini terkait dengan Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.

Waris Muin sempat mempertimbangkan lokasi di dekat Islamic Centre, namun terkendala kontrak tahunan. Pilihan beralih ke samping terminal penajam, namun area tersebut di huni oleh warga kurang mampu, sehingga komunikasi lebih lanjut diperlukan. Ia menegaskan, instruksi Presiden untuk membangun sekolah rakyat tahun ini tidak lagi didiskusikan melainkan harus dieksekusi.

Meskipun ada kendala terkait ketersediaan bangunan yang langsung siap menampung siswa untuk sistem boarding school, Waris Muin menyatakan PPU terus berkoordinasi dengan Kemensos.

“Apakah nanti dibangunkan jika belum ada sekolah yang langsung menampung siswa atau menunggu tahun 2026, itu masih kita upayakan. Insyaallah kita bangunkan, karena lahannya sudah siap semua,” katanya.

Ia menambahkan, jika tidak terealisasi tahun ini, pemerintah daerah akan terus berupaya di tahun 2026.

Program ini menyasar anak-anak kurang mampu dengan kondisi rumah mereka yang memprihatinkan, sesuai dengan instruksi jangka panjang Presiden.

Aspek akademik dan pengajar juga akan disiapkan secara khusus, melalui pelatihan dan perekrutan yang memastikan pendidik memahami kondisi siswa yang mungkin belum terbiasa dengan fasilitas modern.(Adv)

 

Penulis: Ayu




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *