PENAJAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memberdayakan para duta budaya yang telah terpilih dalam berbagai ajang seni.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar PPU, Christian, menyatakan bahwa peran duta budaya tidak hanya berhenti pada seremoni seremonial, melainkan menjadi bagian dari pengembangan karier dan jati diri generasi muda.
Christian menyebutkan, sejumlah duta budaya PPU saat ini telah meniti karier di bidang seni dan kebudayaan secara lebih serius. Salah satu contohnya adalah Miko, yang sebelumnya terpilih sebagai Duta Tari dan Duta Budaya, kini aktif dalam kegiatan seni secara konsisten.
“Tidak sedikit dari mereka yang terus menulis, mendalami dunia kesenian, dan membangun jejaring, termasuk dengan tokoh-tokoh seni di Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Christian saat ditemui di Penajam, Selasa (29/7/2025).
Selain Miko, sejumlah nama lainnya juga diketahui mulai aktif berkarier baik di dunia seni maupun di sektor profesional lainnya, sambil tetap membawa nilai-nilai budaya yang mereka peroleh selama menjadi duta. Hal ini menjadi indikasi bahwa pembinaan terhadap para duta budaya berjalan efektif.
Christian menilai, keberadaan duta budaya memiliki dampak besar terhadap pengembangan diri generasi muda. Mereka menjadi lebih sadar terhadap identitas kultural, sekaligus mampu membawanya ke dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Duta budaya itu bukan hanya tentang panggung. Mereka juga belajar membangun karakter, kemampuan komunikasi, serta kepercayaan diri yang dibutuhkan di dunia profesional,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini perusahaan-perusahaan juga semakin memperhatikan nilai-nilai karakter dalam proses rekrutmen. Nilai-nilai seni dan kebudayaan yang dimiliki para duta budaya dinilai dapat menjadi keunggulan tersendiri di tengah dunia kerja yang menuntut kreativitas dan ketahanan mental.
Disbudpar PPU sendiri terus memberikan ruang kepada para duta budaya untuk tampil, berkarya, serta berjejaring. Baik melalui pelatihan, kerja sama lintas instansi, maupun pengiriman ke berbagai ajang seni di luar daerah.
“Kami ingin mereka menjadi agen perubahan. Tidak hanya membawa nama PPU, tapi juga mampu menginspirasi generasi berikutnya untuk mencintai budaya lokal dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari,” pungkas Christian.







