PENAJAM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem akibat angin selatan yang melanda wilayah itu setiap pertengahan tahun, terutama pada musim kemarau antara Juli hingga September.
Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar, mengingatkan bahwa fenomena angin selatan tak hanya menimbulkan suhu panas tinggi, tetapi juga gelombang laut yang cukup ekstrem. Kondisi ini disebut berisiko terhadap aktivitas masyarakat, baik di sektor pertanian maupun kelautan.
Ia menyoroti praktik pembukaan lahan dengan cara membakar, yang berpotensi memicu kebakaran selama musim kemarau. “Kami berharap pengolahan lahan dilakukan dengan cara yang aman, tidak membahayakan lingkungan sekitar,” kata Tohar, Jumat, (1/8/2025).
Menurut dia, kebakaran lahan bukan hanya merugikan pemilik lahan, tetapi juga berdampak luas terhadap masyarakat dan pemerintah daerah dalam penanganannya. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak menyepelekan potensi bencana.
Selain di sektor pertanian, Pemkab juga menaruh perhatian pada sektor kelautan. Masyarakat pesisir, seperti nelayan serta operator kapal tradisional dan speedboat, dinilai rentan terdampak akibat gelombang tinggi selama angin selatan berhembus.
Tohar menegaskan pentingnya penerapan standar keselamatan oleh pelaku usaha pelayaran. Penggunaan pelampung atau life jacket, misalnya, disebut sebagai perlindungan minimal yang wajib diterapkan demi keselamatan jiwa.
“Kita memang terbiasa menghadapi laut, tapi dalam kondisi cuaca ekstrem seperti ini, kewaspadaan harus lebih tinggi dari biasanya,” ujarnya. Ia juga meminta operator pelabuhan turut aktif melakukan edukasi kepada pengguna jasa.
Langkah preventif dinilai lebih efektif dibanding upaya penanganan pasca-kejadian. Oleh karena itu, Pemkab mengimbau kolaborasi semua pihak untuk memperkuat mitigasi risiko bencana selama musim kemarau.
Pemkab PPU berharap agar warga, pelaku usaha, hingga aparatur pemerintahan dapat mengambil peran aktif dalam menjaga keselamatan dan mengantisipasi berbagai potensi bencana yang mungkin muncul selama musim angin selatan berlangsung.