Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Kebudayaan Jadi Wadah Persatuan, Disbudpar PPU Tekankan Semangat Bhinneka Tunggal Ika - Beritakaltimterkini.com

Kebudayaan Jadi Wadah Persatuan, Disbudpar PPU Tekankan Semangat Bhinneka Tunggal Ika

 

PENAJAM – Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berlangsung semarak dengan pawai budaya yang menampilkan beragam kesenian, tidak hanya dari daerah lokal, tetapi juga dari berbagai wilayah lain di Indonesia.

Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU, Christian Nur Selamat, menilai hal ini sebagai wujud nyata semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, kebudayaan tidak boleh dibatasi hanya pada identitas lokal, melainkan menjadi ruang bersama bagi seluruh masyarakat untuk mengekspresikan jati dirinya.

“Kebudayaan itu bukan hanya milik satu daerah saja. Semua harus mendapat tempat yang adil untuk tumbuh dan berkembang. Baik budaya lokal maupun yang datang dari luar, semua bisa menjadi tuan rumah di negeri ini,” ujar Christian.

Ia menegaskan, ekspresi kebudayaan dari berbagai latar belakang justru memperkaya warna persatuan Indonesia. Bahkan, menurutnya, diaspora Indonesia di luar negeri kerap membawa serta identitas budaya leluhur mereka, sebagai bagian dari tanggung jawab moral untuk terus melestarikan warisan bangsa.

“Kadang kita merasa budaya kita dicuri ketika tampil di luar negeri. Padahal sebenarnya itu bagian dari ekspresi masyarakat Indonesia di sana. Mereka tetap merasa punya kewajiban untuk mengembangkan budayanya, meskipun tidak lagi tinggal di tanah air,” tambahnya.

Momentum Agustus, lanjut Christian, seharusnya dimaknai sebagai wadah untuk memperkuat kebersamaan, gotong royong, sekaligus menghargai keragaman budaya. Termasuk jika ada komunitas pendatang yang menampilkan tradisi mereka di daerah-daerah.

“Itu bagian dari kebebasan berekspresi. Apalagi mereka sudah menjadi bagian dari kita. PPU sendiri bisa disebut sebagai bejana Bhinneka Tunggal Ika, karena keberagaman itu sudah menjadi keseharian masyarakat di sini,” tutupnya.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *