PENAJAM – Ritual adat Belian masyarakat Paser tak hanya dikenal lewat prosesi doa dan sesaji, tetapi juga iringan musik tradisional yang memberi suasana sakral.
Kepala Kebudayaan dan Produk Budaya Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, menyebut musik ini dikenal dengan nama Pakpak dan dimainkan dengan alat lumba, sebuah instrumen menyerupai gendang.
“Iringan musik itu sudah menjadi bagian dari ritual. Jadi bukan tambahan semata, tapi memang melekat dalam setiap pelaksanaan Belian,” ujarnya.
Menurut Christian, alunan musik memberi kekuatan spiritual sekaligus menghadirkan suasana khusus bagi peserta maupun masyarakat yang menyaksikan. Iringan musik inilah yang membedakan Belian dari ritual adat lainnya.
Selain itu, Belian sendiri memiliki banyak fungsi, mulai dari pembersihan diri dan kampung, pengobatan tradisional, hingga tolak bala.
“Semua prosesi itu semakin kuat maknanya ketika dipadukan dengan iringan musik tradisional, karena musik adalah media yang menyampaikan doa sekaligus menjaga kekhidmatan ritual,” tambahnya.
Christian berharap, masyarakat bisa semakin mengenal kekayaan budaya ini, tidak hanya dari sisi ritual, tetapi juga dari seni musik dan tarian yang menyertainya.