Penajam – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor membuka secara langsung Rapat Koordinasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan pemangku kepentingan terkait di aula lantai III Kantor Bupati PPU pada Selasa (26/08/2025).
Turut hadir Sekretaris Daerah PPU Tohar, Asisten II Pemkab PPU Sodikin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Kepala BPS PPU, Direktur Perumda Benuo Taka dan Perumda Manuntung Sukses, TPID Kota Balikpapan, serta Asosiasi Pedagang Pasar dan pejabat terkait lainnya.
Dalam Berbagai Nya Bupati PPU Mudyat Noor tekanan untuk membangun kesepahaman yang kuat antara instansi dan pemangku kepentingan dan fokus pada empat pilar strategi pengendalian inflasi, sehingga program pengendalian inflasi daerah mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Melalui forum HLM (High Level Meeting) ini, saya berharap dapat membangunkan kesepahaman yang kuat antarinstansi dan pemangku kepentingan. Kita perlu fokus pada empat pilar strategi pengendalian inflasi: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif,” ucapnya.
Bupati menyampaikan menurut data Badan Pusat Statistik, tingkat Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten PPU mengalami peningkatan harga sebesar 0,88% pada bulan Juli 2025. Oleh karena itu, diperlukan dukungan penuh dan sinergi yang kuat dari TPID PPU untuk mengendalikan inflasi dalam menekan potensi peningkatan harga sejumlah komoditas dengan melakukan beberapa langkah konkret, di antaranya melakukan operasi pasar, pasar murah, dan bantuan makanan murah di setiap kecamatan minimal sekali, kemudian mengimplementasikan penyaluran beras SPHP melalui GPM dan Operasi pasar serta implementasi roadmap. 2025 – 2027.
“Penyumbang inflasi terbesar berasal dari makanan, minuman, dan tembakau. Sedangkan lima komoditas penyumbang inflasi terbesar di PPU adalah tomat, cabai rawit, semangka, daging ayam ras, dan beras,” bebernya.
Lebih lanjut, Bupati mengapresiasi langkah kolaboratif antara Asosiasi Pedagang Pasar PPU dengan Perumda Balikpapan.
“Ini adalah contoh nyata sinergi daerah yang bertujuan memperlancar distribusi barang, memperkuat rantai pasok, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro dan pedagang pasar di daerah kita,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan menyampaikan pernyataan yang selaras bahwa inflasi PPU perlu diwaspadai meskipun masih dalam rentang sasaran nasional, sebab sejumlah komoditas holtikultura masih fluktuatif sehingga sangat penting menjaga stabilitas harga dengan bekerja sama dan bersinergi secara kuat antara pemerintah daerah, BI, kepolisian dan para pelaku pasar.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama HLM TPID Agustus 2025 oleh Bupati PPU bersama perwakilan Kepala BI cabang Balikpapan dan penandatangan MOU antara Perumda Manuntung Sukses dengan Asosiasi Pedagang. (W/*DiskominfoPPU)







