PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) selenggarakan kegiatan pelatihan kepemimpinan untuk pejabat di lingkungan Pemkab PPU. Kegiatan yang berlangsung di Aula Lantai I Pemkab PPU. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk coaching clinic ini menghadirkan leadership coach Doni Indrawan, Selasa (26/8/2025).
Menurut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nicko Herlambang, program ini bertujuan untuk mengembangkan kepemimpinan transformasional di kalangan pejabat eselon II dan III. Ini adalah bagian dari inisiatif Bupati PPU untuk memastikan visi dan misinya bisa terwujud secara efektif.
Nicko menjelaskan, pelatihan ini fokus pada perubahan pola pikir (mindset) dan perilaku kepemimpinan agar mampu mendorong kinerja tim yang lebih unggul.
“Kita ingin para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bisa menjadi pemimpin yang baik, yang mampu mendelegasikan dan menerjemahkan pemikiran bapak Bupati,” ujarnya.
Ia menyadari bahwa melatih para kepala dinas mungkin terasa tidak biasa, tetapi kenyataannya, kemampuan kepemimpinan perlu terus diasah.
“Kalau kepemimpinan tidak di-improve, orang akan merasa bosan, pekerjaan dijalankan biasa-biasa saja, tidak ada inovasi,” tambah Nicko.
Hal inilah yang tidak diharapkan oleh Bupati. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini, para pejabat diajak untuk membangun kolaborasi di semua tingkatan, baik di level pimpinan maupun staf.
Antusiasme peserta sangat tinggi. Ruang aula penuh hingga akhir acara, menunjukkan betapa pentingnya materi yang disampaikan. Doni Indrawan, sebagai pemateri, memberikan panduan praktis tentang bagaimana seorang pemimpin dapat beradaptasi dengan visi pimpinan di atasnya, dalam hal ini Bupati.
“Kita harus punya strategi bagaimana keinginan pimpinan daerah dapat diterjemahkan dalam program dinas dengan kondisi keuangan yang ada sekarang,” kata Nicko.
Ia menekankan bahwa menjalankan kegiatan rutin saja tidak cukup. Dibutuhkan improvisasi dan inovasi agar setiap program memiliki hasil yang terukur dan berdampak, seperti contohnya dalam sektor pertanian.
Nicko berharap pelatihan ini dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Ia juga berharap para kepala dinas dapat menularkan hasil pelatihan ini kepada para stafnya.
“Bangunlah harmoni di setiap dinas, bangun kolaborasi, dengan tetap mengacu pada visi pemimpin daerah,” pesannya.
Ia mengingatkan bahwa masa jabatan pemimpin daerah hanya lima tahun, sehingga ada keterbatasan waktu untuk mewujudkan visi.
“Kitalah sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) harus mengerti apa keinginan pemimpin daerah, apa keinginan di level nasional, lalu kita jahitkan kepentingan itu supaya menjadi keputusan-keputusan strategis yang bisa dikerjakan secara terukur,” pungkasnya.(Adv)
Penulis: Ayu