PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini menjadi salah satu daerah yang berhasil membuktikan kemandiriannya dalam sektor pangan. Dengan luas lahan sawah mencapai 7.508 hektar, PPU tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakatnya, tetapi juga surplus dan dapat menyuplai ke daerah lain.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharti, menyatakan bahwa produksi gabah di PPU sudah melampaui kebutuhan lokal.
“Produksi gabah kita sudah cukup tinggi. Dengan jumlah penduduk sekitar 200 ribu jiwa, kenyataannya kita tidak lagi mendatangkan beras dari luar. Malah gabah kita yang bisa dikirim ke daerah lain,” ungkapnya.
Keberhasilan ini didukung oleh berbagai upaya, salah satunya adalah pemanfaatan alat pertanian modern. Andi mengajak para petani untuk menggunakan alat-alat seperti transplanter yang merupakan bantuan dari pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Menurutnya, penggunaan alat modern ini dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan dibandingkan cara tradisional.
“Saya mengajak para petani untuk menggunakan alat mesin tanam, bukan lagi sistem tradisional yang disebar. Waktu kita sama, tetapi saya yakin produksinya akan berbeda,” tambahnya.
Pada musim tanam kedua, Dinas Pertanian PPU mencatat serapan gabah yang sangat tinggi, yaitu sekitar 90.000 ton. Angka ini didasarkan pada rata-rata panen 3 ton per hektar dari total 3.200 hektar lahan yang sudah dipanen.
Andi Trasodiharti menyampaikan apresiasinya kepada Bulog dan Perusahaan Perdagangan Padi Indonesia (Perpadi) atas kerjasama yang baik dalam menyerap gabah petani. Kerja sama ini memastikan tidak ada kendala bagi petani dalam menjual hasil panen mereka.
Selain itu, Andi juga mendorong petani untuk segera mengolah kembali lahan mereka setelah panen. Dengan ketersediaan alat pertanian modern di sentra-sentra persawahan, proses pengolahan dan penanaman kembali bisa lebih cepat.
“Kami berharap cuaca di bulan September masih mendukung, sehingga petani bisa segera mengolah dan menanam kembali,” ujarnya.
Andi Trasodiharti menjelaskan bahwa sistem tanam serentak yang kini banyak diterapkan petani mempermudah pengendalian hama dan penyakit. Hal ini membuat produksi pertanian di PPU tetap stabil dan menguntungkan.(Adv)
Penulis: Ayu