IKN – Gelaran Nusantara International Choir Folk Festival (NICFF) 2025 yang berlangsung sejak Kamis (4/9) hingga Minggu (7/9) di Gedung Kemenko 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi ditutup dengan meriah. Festival paduan suara bertaraf internasional pertama di Kalimantan ini menghadirkan nuansa berbeda, bukan hanya karena kualitas peserta, tetapi juga dukungan berbagai pihak yang membuat penyelenggaraan berjalan sukses.
Salah satu penghargaan khusus diberikan kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Diskominfo PPU menerima penghargaan dari panitia sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi layanan live streaming selama empat hari pelaksanaan festival. Dukungan teknis ini memungkinkan masyarakat luas, bahkan di luar Kalimantan, untuk ikut menyaksikan rangkaian kompetisi melalui kanal YouTube resmi NICFF 2025 maupun YouTube Pemkab PPU.
Ketua Panitia NICFF 2025, Sandry Ernamurty, menyampaikan penghargaan mendalam kepada tim Diskominfo.
“Kerja keras tim live streaming Diskominfo PPU sungguh luar biasa. Dukungan ini membuat festival perdana di Kalimantan dengan standar internasional dapat dinikmati masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.
Tak hanya panitia, apresiasi juga datang dari Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, yang hadir menutup acara. Dalam berbagai acaranya, Basuki menilai penyelenggaraan NICFF menjadi momentum penting memperkenalkan wajah IKN melalui jalur seni dan budaya.
“Saya bangga festival ini bisa terselenggara di IKN. Meski dengan keterbatasan, panitia bersama para pendukung berhasil melaksanakannya dengan sangat baik. Tahun depan, Otorita akan berusaha memberikan dukungan yang lebih maksimal,” ungkapnya.
Basuki juga menitip pesan kepada para peserta, terutama yang datang dari luar Kalimantan.
“Tolong sampaikan informasi yang benar tentang pembangunan IKN, sesuai dengan apa yang Anda lihat sendiri. IKN akan terus berkembang, dan pada tahun 2028 ditargetkan sudah siap menjadi ibu kota Indonesia sepenuhnya,” tambahnya.
Festival NICFF 2025 diikuti 760 peserta yang tergabung dalam 19 tim paduan suara mewakili tujuh provinsi di Indonesia. Selama empat hari, para peserta menampilkan keragaman budaya lewat harmoni vokal, yang menjadi sekaligus ajang silaturahmi seni antar daerah.
Momen puncak festival ditandai dengan pengumuman juara Grand Prix, yang berhasil diraih oleh Borneo Cantata Samarinda, Kalimantan Timur. Kemenangan ini semakin menegaskan peran Kalimantan Timur sebagai pusat lahirnya talenta seni yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Acara penutupan tersebut juga dihadiri Staf Ahli Gubernur Kalimantan Timur Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, Arif Murdiyatno, Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimmuddin, Asisten I Setda PPU Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nicko Herlambang serta undangan dari berbagai instansi dan komunitas seni.
Dengan suksesnya penyelenggaraan perdana NICFF 2025, panitia berharap festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menyuburkan khazanah budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi IKN sebagai pusat peradaban baru yang terbuka bagi dunia. (Wan/*DiskominfoPPU)