PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) bersiap menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten pada 1–2 Oktober 2025.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Diksas) Disdikpora PPU, Ismail, mengatakan FTBI menjadi wadah penting untuk melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Paser.
“Festival ini menggunakan bahasa daerah, karena kita ingin generasi muda tetap mengenal, mencintai, dan melestarikan bahasa ibu mereka,” jelasnya, Selasa (16/9/2025).
Tahapan seleksi sudah dimulai sejak tingkat kecamatan. Tiga kecamatan, yakni Penajam, Waru, dan Babulu telah lebih dulu melaksanakan, sementara Kecamatan Sepaku dijadwalkan pada 18 September. Tiga pemenang dari cabang lomba masing-masing kecamatan akan melaju ke tingkat kabupaten.
Cabang lomba tersebut, untuk SD ada dua cabang, yaitu Betore—sajak berirama yang dulu dilagukan—serta Sempuri, yakni dongeng atau cerita rakyat sarat nilai pendidikan dan kearifan lokal. Sementara untuk SMP dipertandingkan pidato dan pantun.
“FTBI ini berjenjang sampai ke tingkat nasional, karena setiap daerah memiliki bahasa berbeda-beda. Di Provinsi, misalnya kita akan berlawanan dengan Kabupaten tetangga, yakni Paser. Jadi anak-anak PPU yang lolos di Provinsi akan mengikuti festival besarnya di Nasional,” terang Ismail.
Untuk penyelenggaraan tingkat kabupaten, Disdikpora PPU menyiapkan anggaran sekitar Rp20 juta. Dana tersebut digunakan untuk konsumsi, sertifikat, hingga uang pembinaan bagi peserta.
Ismail menegaskan, festival ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan juga sarana menguatkan identitas lokal.
“Bahasa ibu adalah jati diri daerah. Melalui FTBI, kita berharap siswa tidak hanya berprestasi, tapi juga bangga menggunakan bahasa Paser,” pungkasnya.(Adv)