PENAJAM – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Marjani Ali, menyatakan kecurigaannya bahwa jumlah pengangguran di wilayahnya saat ini telah melampaui angka 2.500 jiwa. Kecurigaan ini muncul menyusul dinamika ketenagakerjaan yang volatil, meskipun data resmi pengangguran sempat menunjukkan penurunan signifikan.
Marjani menyebutkan, pada tahun 2024 angka pengangguran sempat mencapai 2.750 jiwa, namun sempat turun menjadi 1.700 jiwa di tahun 2025.
“Saat ini 2,200 yang kemarin itu 1,700 masuk di 2025, 2024 itu 2,750 ada yang gap year pelatihan itu menjadi 1,700 sekitar 105 pekerja atau pengurangannya tetapi naik lagi,” ungkap Marjani (21/10/25).
Marjani menjelaskan bahwa lonjakan angka pengangguran saat ini dipicu oleh empat faktor utama.
“Namun saat ini saya curiga lebih dari 2,500 itu karena empat tadi yang mengsuplai pertama usia pekerja kan 15 tahun sampai 65 tahun, kedua lulusan SLTA jumlahnya kemari sekitar 250 sekarang 200,” ujarnya.
Faktor ketiga adalah pekerja imigran atau pendatang yang cukup banyak, diperkirakan mencapai 350 sampai 500 orang. Marjani menyoroti bahwa sekitar 150 orang di antaranya adalah pekerja buruh harian lepas di area IKN yang tidak mengurus KTP lokal karena hanya bekerja selama sekitar tiga bulan.
“Tadi yang 350 dari imigrasi karena KTP sini data diperoleh dari kepala desa data yang kita peroleh data yang ada itu pasti akhir tahun meningkat meningkat dan itu bukan jumlah kecelakaan wajar itu yang penting kita ada upaya,” tegasnya.
Selain itu, adanya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pekerja yang masa kerjanya habis serta tidak diperpanjang turut menambah jumlah pengangguran. (Adv)
Penulis : ayu
