Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Dikenakan Pajak, Satu Porsi MBG di PPU Dipatok Rp12 Ribu - Beritakaltimterkini.com

Dikenakan Pajak, Satu Porsi MBG di PPU Dipatok Rp12 Ribu

PENAJAM – Harga satu porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan disalurkan kepada seluruh pelajar, baik dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta di Penajam Paser Utara (PPU) dipatok Rp12 ribu.

Nominal satu porsi MBG sebelumnya hanya berada di kisaran Rp10 ribu, tapi kini angkanya mengalami kenaikan menjadi Rp12 ribu karena dikenakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp2 ribu.

Artinya, biaya yang dialokasikan untuk menu MBG, seperti pengadaan susu, buah-buahan, sayur-sayuran dan bahan pokok penting lainnya sebesar Rp10 ribu per porsi.

“Anggaran untuk satu porsi MBG itu Rp12 ribu. Rinciannya, Rp10 ribu untuk biaya makanan, sementara Rp2 ribunya untuk bayar PPN karena ini dibiayai lewat Dana BOS. Jadi kalau melalui Dana BOS itu dikenakan pajak,” ujar Kepala Bidang , PAUD dan Pendidikan non-Formal Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Durajat, Rabu (24/9/2025).

Meski ada biaya tambahan akibat dikenakan pajak, pemerintah daerah memastikan komposisi gizi dalam menu MBG tetap sesuai dengan standar kesehatan dan kebutuhan tumbuh kembang peserta didik.

Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen program MBG yang akan dijalankan pada November dan Desember 2025 mendatang secara mandiri ini diusahakan tetap terlaksana secara menyeluruh, meski terjadi penyesuaian biaya.

Durajat menegaskan bahwa alokasi anggaran yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah akan disesuaikan dengan jumlah penerima manfaat.

Penyesuaian ini penting guna memastikan pelaksanaan MBG dapat berjalan secara maksimal dan tepat sasaran, sehingga seluruh pelajar yang menjadi penerima manfaat akan mendapat asupan gizi yang seimbang setiap harinya.

“Kita mencatat ada sekitar 35 ribu sekian pelajar kita yang akan menjadi penerima manfaat. Jadi program MBG ini tetap kita jalankan meski menggunakan dana daerah karena sangat penting dalam mendukung perkembangan anak-anak sekolah,” tukasnya.(Adv)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *