Error: Invalid or missing Google Analytics token. Please re-authenticate.

Satpol PP PPU Gencarkan Pemberantasan Judi, Delapan Arena Dibongkar dan Dibakar - Beritakaltimterkini.com

Satpol PP PPU Gencarkan Pemberantasan Judi, Delapan Arena Dibongkar dan Dibakar

PENAJAM – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah tegas dalam menanggapi keresahan masyarakat terkait maraknya praktik perjudian. Dalam sebuah operasi masif, Satpol PP berhasil menertibkan dan memusnahkan delapan arena judi sabung ayam dan dadu yang tersebar di tiga kecamatan.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Satpol PP PPU), Rakhmadi, menjelaskan bahwa penertiban ini merupakan tindak lanjut dari laporan warga yang merasa terganggu dengan aktivitas judi. Rakhmadi menegaskan, perjudian bukan hanya pelanggaran ketertiban, tetapi juga ancaman serius bagi moral dan masa depan generasi muda.

“Perilaku negatif seperti ini dapat merusak ketertiban dan merusak generasi muda. Oleh karena itu, segala bentuk penyakit masyarakat akan kami tindak dan bersihkan,” tegas Rakhmadi, Selasa (23/9/2025).

Menurut data yang dimiliki Satpol PP, lokasi-lokasi rawan perjudian tersebut tersebar di beberapa area. Di Kecamatan Penajam, operasi dilakukan di Desa Giripurwa, Girimukti, Kelurahan Lawe-Lawe, Buluminung, Sotek, dan Riko. Sementara itu, di Kecamatan Sepaku, penertiban menyasar Desa Wonosari dan Mentawir. Operasi juga menjangkau Kelurahan Waru, Kecamatan Waru.

“Dari hasil operasi, kami berhasil menertibkan delapan arena judi di tiga kecamatan tersebut,” papar Rakhmadi.

Untuk memastikan efek jera dan mencegah praktik ilegal ini kembali, Satpol PP tidak hanya membongkar bangunan yang digunakan sebagai arena judi sabung ayam dan lapak dadu, tetapi juga membakarnya di tempat.

“Bangunan yang dijadikan arena tidak hanya kami bongkar, tapi juga kami bakar agar tidak dapat digunakan lagi,” imbuhnya.

Seluruh lokasi perjudian yang ditemukan kini telah steril. Namun, Rakhmadi menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan secara rutin. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali arena serupa di kemudian hari.

“Daerah yang rawan tetap kami pantau. Kalau masih ada yang berani coba-coba mendirikan lagi, akan langsung kami tindak,” tutupnya.(Adv)

 

Penulis: Ayu




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *