PENAJAM – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendorong adanya pembangunan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) negeri sebagai upaya memperkuat layanan pendidikan nonformal bagi masyarakat.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD dan PNF) Disdikpora PPU, Durajat, mengatakan selama ini program pendidikan kesetaraan di PPU hanya dilayani oleh lima Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) swasta, yang tersebar di Babulu, Petung, Penajam, dan Sepaku.
“Masalahnya, belum ada satu pun SKB negeri di PPU. Padahal kalau ada SKB negeri, masyarakat bisa mengikuti program belajar secara gratis,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Menurut Durajat, keberadaan SKB negeri sangat penting untuk membantu anak-anak yang putus sekolah agar bisa melanjutkan pendidikan melalui program kesetaraan paket A, B, dan C.
“Kalau SKB negeri bisa terealisasi, pegawai, tutor, dan pengawasnya kami siapkan. Fungsinya besar untuk menampung peserta didik yang sebelumnya tidak bisa melanjutkan sekolah formal,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data Disdikpora, angka anak putus sekolah di PPU masih tergolong tinggi di jenjang SD hingga SMA. Kehadiran SKB negeri diharapkan dapat menjadi solusi nyata agar mereka tetap mendapatkan akses pendidikan tanpa beban biaya.
“Selama tiga tahun terakhir kami sudah berupaya membantu lewat program bantuan tebus ijazah melalui dana bantuan gulkin. Tapi kalau ada SKB negeri, dukungan terhadap pendidikan nonformal akan lebih kuat dan berkelanjutan,” terang Durajat.
Ia pun berharap dukungan pemerintah daerah dan legislatif agar wacana pendirian SKB negeri bisa segera dianggarkan dalam perencanaan pendidikan daerah.
“Harapan kami satu saja, ada SKB negeri di PPU. Karena di situlah ruang belajar kedua bagi mereka yang sempat tertinggal sekolah,” pungkasnya.(adv)







