PENAJAM – Ajang pemilihan Duta Wisata Penajam Paser Utara (PPU) yang saat ini menghitung hari untuk grand final, bukan hanya soal tampil percaya diri di atas panggung.
Menurut Nabila Putri Giswatama, Putri Pariwisata Benuo Taka 2024 sekaligus Putri Pariwisata Kaltim dan perwakilan Kaltim di ajang Putri Pariwisata Indonesia, proses seleksi duta wisata menuntut lebih dari sekadar paras menarik.
“Penilaiannya tidak sederhana. Karena mereka akan mewakili PPU di tingkat provinsi, aspek-aspek yang dinilai jauh lebih kompleks,” jelas Nabila.
Dijelaskan, kemampuan public speaking, pembawaan diri, dan pengetahuan tentang pariwisata lokal menjadi unsur penting dalam penilaian. Namun lebih dari itu, dewan juri juga mengamati sikap, tanggung jawab, dan konsistensi para finalis selama masa prakarantina.
“Sejak tahap awal, mereka sudah diberi tugas-tugas harian. Itu jadi penilaian, apakah dikerjakan asal-asalan atau dengan totalitas. Itu jadi bahan pertimbangan juga,” lanjutnya.
Ditekankan, para calon duta wisata tidak hanya dinilai dari luar, tetapi juga dari dalam. Attitude dan dedikasi menjadi hal yang tak kalah penting.
“Kalau istilah kekiniannya sih, yang dicari itu 3B, brain, beauty, behavior. Harus seimbang,” jelasnya.
Sebagai anak muda yang sudah melewati proses seleksi dan bertarung di level provinsi, Nabila berharap ajang ini tidak hanya menghasilkan duta wisata yang siap promosi pariwisata, tetapi juga menjadi figur inspiratif yang bisa membanggakan daerah.
“Yang terpilih nantinya, harus benar-benar menunjukkan versi terbaik dari diri mereka, tidak hanya di panggung, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.







