PENAJAM – Upaya menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif terus digalakkan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), khususnya di Kecamatan Waru. Sebuah langkah strategis dan sinergis telah diambil, di mana Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) PPU bergandengan tangan dengan jajaran TNI dan Polri setempat, didukung penuh oleh para tokoh adat dan tokoh agama di Waru.
Mereka bersama-sama meluncurkan imbauan masif kepada seluruh masyarakat untuk menjauhi segala bentuk kegiatan yang melanggar hukum. Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan komitmen aparat, tetapi juga keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga tatanan sosial.
Kecamatan Waru, dengan posisinya yang strategis sebagai salah satu pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas wilayah. Oleh karena itu, langkah proaktif ini diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan dari potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
Kepala Satpol PP PPU, Bagenda Ali, menjelaskan filosofi di balik pendekatan multi-pihak ini.
“Kami sangat menyadari bahwa penegakan hukum tidak akan efektif jika hanya mengandalkan kekuatan aparat. Dibutuhkan kesadaran kolektif dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat,” tegas Bagenda Ali, Jumat (01/8/2025).
Lanjutnya, kehadiran aparat merupakan jembatan komunikasi masyarakat, “kehadiran TNI, Polri, serta peran sentral para tokoh adat dan agama, memberikan dimensi baru dalam penyampaian pesan ini. Mereka adalah panutan dan jembatan komunikasi yang sangat efektif untuk menjangkau hati dan pikiran masyarakat”.
Dalam pertemuan koordinasi yang mendahului imbauan ini, perwakilan dari TNI dan Polri menegaskan komitmen mereka. Dari pihak TNI, ditekankan pentingnya stabilitas keamanan sebagai prasyarat pembangunan.
“Kami siap mendukung penuh upaya menjaga ketertiban di Waru. Partisipasi masyarakat sebagai ‘mata dan telinga’ kami di lapangan sangat kami harapkan. Jangan ragu untuk melaporkan setiap indikasi pelanggaran atau hal-hal yang mencurigakan,” ujar perwakilan TNI.
Senada dengan itu, perwakilan Polri menambahkan, salah satu kekuatan utama dari sinergi ini adalah pelibatan aktif para tokoh adat dan tokoh agama. Mereka memiliki pengaruh besar dan kredibilitas di komunitas masing-masing, sehingga pesan tentang kepatuhan hukum dan moral dapat tersampaikan dengan lebih efektif.
“Adat kita mengajarkan tentang kebersamaan dan menjaga norma. Agama kita mengajarkan tentang kebaikan dan menjauhi keburukan. Semua memiliki tujuan yang sama: menciptakan kemaslahatan bersama,” ujar salah satu tokoh adat yang hadir.
Ia menambahkan bahwa mereka akan aktif memanfaatkan pertemuan adat dan kegiatan sosial lainnya untuk menanamkan nilai-nilai kepatuhan.
Imbauan bersama ini mencakup spektrum luas jenis pelanggaran yang sering terjadi di masyarakat, antara lain:
• Penyalahgunaan Narkoba: Bahaya narkotika yang merusak generasi muda dan tatanan sosial menjadi prioritas.
• Perjudian: Baik konvensional maupun daring, yang seringkali menjadi pemicu tindak kejahatan lainnya.
• Premanisme dan Tindak Kekerasan: Untuk memastikan setiap warga merasa aman dari ancaman dan intimidasi.
• Aktivitas Ilegal Lainnya: Seperti penambangan tanpa izin, peredaran minuman keras ilegal, hingga prostitusi.
• Gangguan Ketertiban Umum: Termasuk balapan liar yang meresahkan, pembuangan sampah sembarangan, serta perilaku yang mengganggu ketenangan lingkungan.
Sinergi antara aparat penegak hukum dan elemen masyarakat ini diharapkan dapat membangun kesadaran hukum yang kuat di Waru, sekaligus menjadi mekanisme pencegahan yang efektif. Dengan begitu, masyarakat akan lebih berani melaporkan indikasi pelanggaran dan bersama-sama menjaga lingkungan mereka.
Bagenda Ali menutup pernyataannya dengan optimisme. “Ini adalah langkah konkret kita bersama untuk menjadikan Waru sebagai contoh wilayah yang damai, tertib, dan patuh hukum. Dengan kebersamaan TNI-Polri, Satpol PP, serta dukungan penuh dari tokoh adat dan agama, kami yakin Waru akan menjadi wilayah yang benar-benar harmonis dan aman bagi setiap warganya, sekaligus mendukung penuh pembangunan di sekitar IKN,” pungkasnya.(Adv)
(HUMAS/SATPOL PP)