PENAJAM – Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah berupaya mengatasi kesulitan petani dalam mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk penunjang aktivitas para petani.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, mengatakan pihaknya berencana membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus petani.
“Akan kita bangun SPBU khusus petani sehingga nantinya petani sudah tidak lagi kerepotan terkait dengan kuota solarnya,” jelas Andi Trasodiharto, Senin (18/8/2025).
Selain itu, Andi juga menyebutkan bahwa Dinas Pertanian PPU bekerja sama dengan Pertamina RU 5 Balikpapan untuk menerapkan aplikasi bernama Estar. Melalui aplikasi ini, setiap alat pertanian yang digunakan petani akan diberikan barcode. Barcode ini berfungsi sebagai identitas sah yang menyatakan alat tersebut layak beroperasi dan berhak mendapatkan kuota BBM yang sesuai dengan kebutuhan.
“Alhamdulillah saat ini dengan aplikasi Estar yang baru diterbitkan dari Pertamina RU 5, petani kita berikan barcode yang menyatakan bahwa alat itu memang sah dan layak untuk dioperasionalkan sehingga diberikan kuota BBM dengan ketercukupan menyesuaikan dengan alat yang digunakan,” paparnya.
Dia memastikan bahwa pihaknya sudah melakukan pengajuan barcode ke Pertamina dan kini sebagian besar petani sudah memilikinya.
Andi mengungkapkan bahwa pembangunan akan diprioritaskan di dua kecamatan. Rencananya, SPBU pertama akan dibangun di Kecamatan Babulu, tepatnya di Desa Sebakung Jaya. Sementara itu, untuk wilayah Kecamatan Penajam, Dinas Pertanian masih mencari lokasi yang tepat.
“Kalau di Kecamatan Penajam itu nanti bisa melayani Kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru, tapi kalau di Kecamatan Babulu rencananya mau kita bangun di Desa Sebakung Jaya. Di Kecamatan Penajam, kami masih mencari tempat,” katanya.
Andi Trasodiharto menambahkan, pihaknya akan segera mengajukan permohonan kepada Pertamina RU 5 Balikpapan untuk meminta petunjuk teknis pembangunan tangki penyimpanan BBM agar sesuai dengan standar Pertamina.
Pembangunan SPBU ini tidak akan dilakukan sendiri oleh Dinas Pertanian. Mereka berencana menggandeng pihak lain, termasuk pemerintah desa, dan diharapkan ke depannya bisa dikelola oleh Koperasi Merah Putih.
“Bisa juga bekerja sama dengan pihak lain, bisa juga dengan pihak pemerintahan desa. Nanti barangkali ke depannya bisa dikelola oleh Koperasi Merah Putih,” ujarnya.
Andi menegaskan bahwa pembangunan SPBU ini tidak akan menggunakan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Ia melihat proyek ini sebagai unsur bisnis yang bisa dikelola secara mandiri oleh koperasi.
“Kalau Pemkab, nanti saya pikir bisa kita tawarkan pada desa. Saya pikir tidak menggunakan dana Pemkab, karena itu nanti unsurnya bisnis, ya bisa dikelola oleh koperasi. Karena saat ini kan ada Koperasi Merah Putih di sana,” pungkasnya.
Ia berharap Koperasi Merah Putih bisa membantu petani tidak hanya dalam penyediaan BBM, tetapi juga dalam urusan pupuk dan hasil panen.(Adv)
Penulis; Ayu