PENAJAM – Kepolisian Resor (Polres) Penajam Paser Utara (PPU) mencatat adanya penurunan signifikan pada kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) selama semester pertama tahun 2025. Penurunan ini dinilai sebagai hasil dari berbagai upaya pencegahan dan penindakan yang semakin digencarkan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres PPU.
Kasatlantas Polres PPU, AKP Rhondy Hermawan, menjelaskan bahwa dari Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 36 laporan polisi (LP) terkait kecelakaan yang tersebar di wilayah PPU.
“Kalau laka semester satu ini dari Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2025 itu ada sebanyak 36 LP yang tersebar di Kabupaten PPU,” ujar AKP Rhondy.
Meskipun masih ada kasus yang terjadi, angka ini menunjukkan penurunan yang cukup berarti bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. Pihak kepolisian bahkan mencatat penurunan hingga 100 persen saat pelaksanaan patroli Mahakam 2025.
“Yang jelas laka lantas mengalami penurunan dibanding tahun 2024 secara umum. Kalau presentasinya itu pada saat kita melaksanakan patroli Mahakam 2025 itu jumlah laka lantas menurun 100 persen,” jelasnya.
Dari puluhan kasus tersebut, data korban yang tercatat cukup memprihatinkan.
“Kemudian untuk jumlah korban yang meninggal dunia 6 orang, luka berat sekitar 26 orang, luka ringan itu 13 orang. Jadi selama satu semester ini kita ada 36 LP,” kata AKP Rhondy.
Ia juga menegaskan bahwa sebagian besar kecelakaan melibatkan kendaraan bermotor dan disebabkan oleh faktor kelalaian pengendara.
“Tanyakan itu yang mengalami laka lantas itu kendaraan bermotor dan kebanyakan juga itu karena lalai dalam berkendaraan,” tambahnya.
Untuk terus menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres PPU telah mengambil sejumlah langkah strategis. Selain melakukan patroli rutin untuk memeriksa kelengkapan dan kelayakan kendaraan, mereka juga mengintensifkan program helm-isasi, yaitu edukasi masif tentang pentingnya penggunaan helm bagi keselamatan.
“Untuk antisipasi untuk mengurangi laka lantas kita sudah melaksanakan patroli untuk melakukan pemeriksaan kendaraan-kendaraan yang rutin kita laksanakan, kemudian program helm-isasi masih kita lakukan, kemudian penindakan terhadap knalpot brong, balap liar juga masih menjadi atensi,” ujarnya.
Terkait penindakan, Satlantas Polres PPU menggunakan dua jenis blangko, yaitu teguran dan tilang elektronik (e-tilang).
“Jumlah tilang yang jelas kita semakin meningkat karena yang pertama kita ada dua blangko, kita ada teguran dan e-tilang,” jelas AKP Rhondy.
Hingga kini, sebanyak 2.000 pelanggar telah diberikan teguran, sementara jumlah tilang terus meningkat.
“Kalau e-teguran sendiri kita sudah melaksanakan peneguran terhadap masyarakat sebanyak 2.000 pelanggar. Kalau tilang sendiri yang jelas kita masih berada di posisi tengah, artinya untuk dari setiap pemeriksaan kendaraan itu biasanya yang terjaring sekitar 10 persen,” ungkapnya.
AKP Rhondy Hermawan menjelaskan bahwa peningkatan jumlah tilang ini justru berkorelasi positif dengan penurunan angka kecelakaan.
“Kenapa jumlah tilang ini meningkat karena semakin banyak kita melakukan kegiatan seperti razia atau pemeriksaan itu menurunkan angka laka lantas,” pungkasnya.
Polres PPU berkomitmen untuk terus melanjutkan dan memperkuat upaya-upaya ini demi menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat di wilayah Penajam Paser Utara.