PENAJAM – Ritual adat Belian, salah satu rangkaian utama dalam festival Nondoi, Kepala Kebudayaan dan Produk Budaya Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, menjelaskan, ritual Belian bukan sekadar tradisi, melainkan bagian penting dari kehidupan masyarakat Suku Paser.
Belian memiliki berbagai tujuan, mulai dari pembersihan diri, penyembuhan, hingga ritual penutup tahun.
“Dalam tradisi Paser, Belian dilakukan untuk tiga hal utama. Pertama, pembersihan kampung dari roh jahat. Kedua, sebagai sarana penyembuhan penyakit. Dan ketiga, sebagai penutup pakir tahun,” terang Christian.
Ritual Belian dilaksanakan dengan prosesi khusus, termasuk doa, sesaji, serta tarian adat yang sarat makna. Prosesi ini menjadi wujud penghormatan terhadap leluhur sekaligus sarana menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam.
Menurutnya, Belian juga merupakan ruang kebersamaan bagi masyarakat. Tidak hanya dikhususkan bagi kalangan tertentu, melainkan dapat diikuti maupun disaksikan oleh siapa saja.
“Masyarakat bisa ikut serta atau sekadar menyaksikan. Karena esensi Belian adalah menjaga keseimbangan hidup bersama,” ujarnya.







