Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Tohar, menekankan pentingnya evaluasi program yang komprehensif sebagai bagian dari persiapan jelang pelaksanaan jobfit atau evaluasi jabatan. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kordinasi Percepatan Pembangunan Daerah & Optimalisasi Program Prioritas yang berlangsung di Aula Lantai 3 Kantor Bupati, Senin (22/9/2025).
Tohar mengingatkan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk tidak hanya berfokus pada laporan progres fisik dan keuangan, tetapi juga pada penyelesaian masalah yang dihadapi di lapangan.
Dia juga meminta setiap OPD untuk lebih terbuka dan fleksibel dalam pengumpulan data. Ia menyebutkan bahwa data input bisa berasal dari mana saja, mulai dari tingkat RT, lurah, hingga kepala desa. Namun, ia menegaskan bahwa data-data ini harus melalui proses pengolahan yang matang agar menjadi informasi yang memiliki makna strategis.
“Nantinya, kita akan mengolah data ini menjadi sajian yang punya makna dalam rangka penyusunan kebijakan program ke depan,” jelas Tohar.
Proses ini sangat penting untuk memastikan setiap kebijakan yang diambil memiliki dasar yang kuat dan meyakinkan.
Tohar mengharapkan adanya tambahan informasi yang sangat penting. Setiap laporan harus memuat masalah apa yang dihadapi selama pelaksanaan program, upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasinya, serta kendala yang masih tersisa. Menurutnya, detail ini sangat penting sebagai bahan evaluasi yang mendalam.
Arahan Tohar juga erat kaitannya dengan rencana mekanisme jobfit yang akan segera dilaksanakan. Ia mengajak seluruh pejabat untuk melakukan refleksi. Tohar mengingatkan kembali masa-masa shelter atau penempatan awal, di mana setiap pejabat diminta untuk membuat makalah yang berisi identifikasi berbagai permasalahan di bidangnya.
“Saya ingin mengingatkan kembali, sudah berapa lama kita menduduki jabatan ini? Permasalahan apa yang dulu kita list ini, sudah sampai sejauh mana?” ujarnya.
Tohar meminta para pejabat untuk mengecek kembali daftar permasalahan yang pernah mereka identifikasi.
“Sudahkah semua tertangani, sebagian, atau justru masih menyisakan banyak persoalan yang belum tereksekusi” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa latar belakang utama dari pelaksanaan jobfit adalah untuk mengukur kinerja atau perfom seorang pejabat dalam jabatannya.
“Sebetulnya titik poinnya di sini. Ketika kita dulu mampu melakukan identifikasi permasalahan, sekarang setelah sekian lama kita berada di jabatan itu, sudahkah terurai persoalan-persoalan yang dulu pernah kita rekap” tegas Tohar.
Tohar menjelaskan bahwa Bupati menghendaki agar setiap OPD secara periodik memaparkan evaluasi ini. Pemaparan ini tidak harus selalu dalam forum rapat besar yang dihadiri oleh semua pihak. Ia menyarankan agar pemaparan dapat dilakukan secara lebih efektif, misalnya melalui rapat-rapat kelompok kecil. Hal ini bertujuan agar para pejabat yang tidak memiliki agenda presentasi dapat tetap fokus mengampu kegiatan rutin di bidangnya.
Secara keseluruhan, pesan Tohar sangat jelas, pemerintah daerah perlu mengedepankan akuntabilitas, transparansi, dan evaluasi berkelanjutan sebagai landasan dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran. Hal ini diharapkan dapat menjadi bekal utama bagi setiap pejabat dalam menghadapi evaluasi jabatan yang akan datang.(Adv)
Penulis: Ayu