PENAJAM – Rencana pemberian penghargaan untuk maestro seni dan budaya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tahun ini batal terlaksana.
Kegiatan yang sedianya rutin digelar tersebut harus ditunda karena adanya efisiensi anggaran daerah.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Budaya Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, menyebut, penghargaan ini biasanya diberikan kepada para tokoh yang dianggap telah berkontribusi besar dalam pelestarian seni dan budaya.
“Biasanya ada tim penilai yang menyeleksi tokoh sesuai kategori, seperti maestro, pelopor perempuan, hingga seniman muda. Maestro sendiri minimal sudah berkarir sekitar 50 tahun dengan karya yang nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Christian, rencana awalnya ada 10 tokoh yang akan menerima penghargaan tahun ini. Namun jumlah itu kemudian dikurangi menjadi tiga karena keterbatasan anggaran, hingga akhirnya dibatalkan sepenuhnya.
“Kami menyayangkan hal ini, karena banyak tokoh budaya yang sebenarnya layak mendapatkan apresiasi. Meski begitu, kegiatan ini akan terus dipertimbangkan untuk dilaksanakan kembali di tahun-tahun mendatang,” jelasnya.







