Penajam Paser Utara– Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya mencari solusi atas polemik pedagang kopi yang selama ini menjadi perbincangan publik. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melalui Kepala Bidang Trantibum, Rakhmadi, menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam.
Menurutnya, Wakil Bupati PPU telah memfasilitasi pertemuan dengan para pedagang di Gedung Butiran Pemkab untuk membahas persoalan tersebut. Langkah itu menunjukkan bahwa pemerintah serius ingin menemukan jalan keluar yang adil bagi semua pihak.
“Pak Wakil Bupati sudah turun langsung. Itu bukti bahwa pemerintah ingin masalah ini tidak berlarut-larut,” kata Rakhmadi.
Salah satu opsi yang dibahas adalah pemusatan pedagang kopi di satu titik. Gagasan ini disebut bisa memudahkan penataan kawasan sekaligus menjaga ketertiban umum. Namun, Rakhmadi menegaskan bahwa keputusan belum final karena pemerintah tidak ingin terburu-buru.
“Pemusatan punya sisi positif, tapi juga ada resikonya. Kita masih hitung untung-rugi secara adil,” ujarnya.
Bagi pemerintah, inti dari penataan pedagang kopi bukan sekadar ketertiban, tetapi juga keberlangsungan usaha masyarakat. Satpol PP berkomitmen menghadirkan solusi yang tidak merugikan pedagang kecil.
“Yang penting semua berjalan tertib, tapi pedagang juga tetap bisa mencari nafkah,” tutupnya.