PENAJAM – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendorong pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Paser, agar tetap hidup dan berkembang di kalangan generasi muda.
Kasi Peserta Didik dan Pembinaan Karakter Disdikpora PPU, Suharti, mengatakan setelah gelaran Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten, pihaknya berharap penggunaan bahasa daerah semakin mengakar di lingkungan sekolah.
“Bahasa Paser merupakan bahasa ibu dari Kabupaten PPU. Walaupun masyarakat kita beragam, anak-anak perlu mempelajarinya. Kita dorong agar mereka mengetahui dan mampu menggunakan bahasa daerahnya,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Ia menjelaskan, saat ini pelajaran Muatan Lokal (Mulok) Bahasa Paser telah diterapkan di tingkat sekolah dasar. Tidak hanya sebatas dalam jam pelajaran, pihaknya mendorong agar bahasa daerah juga digunakan dalam aktivitas sehari-hari di sekolah.
“Bisa dimulai dari sapaan atau greeting awal pembelajaran, selain menggunakan Bahasa Inggris juga dengan Bahasa Paser,” jelasnya.
Lebih lanjut, Disdikpora berencana mengusulkan bimbingan teknis (bimtek) penyusunan bahan ajar Mulok Bahasa Paser bagi guru-guru di tingkat SMP.
“Walaupun belum menjadi mata pelajaran Mulok di SMP, tapi siswa-siswi sudah berpartisipasi dalam lomba tradisi lisan berbahasa Paser. Mereka belajar langsung dari guru yang memang menguasai bahasa daerah,” tambahnya.
Suharti menegaskan, langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga identitas lokal melalui pendidikan.
“Kita siapkan rancangan agar Mulok Bahasa Paser juga bisa hadir di jenjang SMP ke depan,” pungkasnya.(Adv)