PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara, Mudyat Noor, memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten PPU akan melaksanakan program Makan Bergizi (MBG) Mandiri sebagai upaya menjamin seluruh anak sekolah di PPU menerima manfaat gizi, meski sempat muncul kekhawatiran mengenai penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk program tersebut.
Bupati Mudyat Noor menegaskan inisiatif MBG Mandiri ini lahir untuk menutup kekurangan alokasi yang disalurkan dari pemerintah pusat.
Mudyat Noor menjelaskan bahwa program MBG dari pusat disalurkan langsung kepada pengusaha tertentu yang memiliki Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG). Saat ini, PPU baru mendapatkan jatah tiga SPPG. Program ini dinilai belum menjangkau seluruh siswa di PPU.
“Kita rencana ada (MBG Mandiri) seperti itu karena kita pengen kan ini SPPG sudah berdiri, kan belum maksimal. Kita berharap ini nanti maksimalnya, anak-anak yang belum dapat itu yang akan kita isi,” ujar Mudyat Noor, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, jika hanya mengandalkan alokasi pusat, dikhawatirkan 20% anak sekolah di PPU tidak akan menerima program ini.
“Kita pengen anak-anak kita semua bisa menikmati ini. Programnya MBG ini nanti pas begitu akhir tahun yang masih menerima 80%, 20%-nya tidak menerima kan kasihan,” tegasnya.
Menjawab kekhawatiran tentang potensi pelanggaran aturan terkait penggunaan anggaran, Bupati Mudyat Noor menegaskan bahwa langkah Pemkab PPU ini memiliki dasar hukum.
“Ada sudah dari Kemendagri kok, itu ada pelaksanaannya. Coba baca, ada dari Kemendagri surat edarannya, diberbolehkan supaya memenuhi,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, kebijakan serupa juga pernah diterapkan untuk program lain, seperti Kopdes (Koperasi Desa) yang awalnya dibiayai melalui dana lain kemudian oleh Kemendagri diperbolehkan pinjaman melalui bank daerah. Ini menunjukkan adanya fleksibilitas dari pusat bagi daerah untuk memastikan program strategis terlaksana.
Mengenai mekanisme penyaluran, Mudyat Noor menyebut MBG Mandiri akan diberikan kepada sekolah, tetapi melalui kantin-kantin sekolah yang sudah ada, bukan pada lokasi SPPG yang telah ditetapkan. Hal ini sekaligus mengoptimalkan peran kantin sekolah dalam mendukung gizi siswa.
Bupati menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa seluruh inisiatif ini adalah upaya prabayar dari Pemkab PPU untuk menjamin pemerataan gizi dan kesuksesan program MBG di wilayahnya.(Adv)
Penulis: Ayu