PENAJAM – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Penajam Paser Utara mulai berjalan. Meskipun mendapat sambutan positif karena mendukung pemenuhan gizi anak-anak, program ini juga memunculkan tantangan baru, terutama terkait dengan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Perdagangan, dan Perindustrian (Kukmperindag) PPU, Margono Hadi Sutanto, memastikan bahwa rantai pasok bahan pangan sejauh ini masih dalam kondisi terkendali, namun potensi dampak inflasi tetap menjadi perhatian utama.
Margono menjelaskan bahwa secara perhitungan, ketersediaan bahan baku untuk program MBG seharusnya cukup.
“Rantai pasok insyaallah cukup ya, kalau kita kalkulasi. Namun, yang perlu kita antisipasi adalah potensi kenaikan inflasi karena adanya peningkatan permintaan (demand) dari program ini,” ujar Margono, Kamis (9/10/2025).
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten PPU melalui KUKM Perindag telah melakukan pemantauan intensif dan menyatakan bahwa kondisi saat ini masih aman.
“Hasil pantauan kita sementara masih aman-aman saja. Sampai saat ini, belum ada dampak signifikan yang terasa karena program MBG juga belum berjalan penuh di semua sekolah,” tambahnya.
Untuk menjaga ketersediaan bahan pangan yang memadai, KUKM Perindag PPU menerapkan strategi ganda.
“Kita mengoptimalkan serapan produk-produk lokal, namun tetap harus ada tambahan pasokan dari luar daerah. Ini adalah keseimbangan yang sedang kami jaga agar kebutuhan program ini bisa terpenuhi tanpa mengganggu ketersediaan pasar,” terang Margono.
Pihak dinas secara rutin memantau stok komoditas pangan pokok dan bahan pendukung lainnya. Hasil pantauan menunjukkan bahwa persediaan di pasar lokal masih mencukupi.
Meskipun pasokan dianggap aman, Margono Hadi Sutanto menyoroti bahwa potensi kenaikan harga tetap harus diwaspadai, terutama pada momen-momen tertentu seperti hari-hari besar keagamaan atau nasional.
“Tentu kami tetap siaga memantau secara berkala, supaya distribusi pangan dan pergerakan harganya tetap terkendali. KUKM Perindag akan terus memantau pergerakan harga dan stok pangan di pasar agar pelaksanaan MBG yang menambah permintaan ini tidak menimbulkan lonjakan harga yang signifikan bagi masyarakat,” tegasnya.
Secara keseluruhan, program MBG disambut baik karena aspek positifnya terhadap gizi anak, namun Pemerintah Kabupaten PPU berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Kebutuhan yang bertambah akibat program ini membuat potensi inflasi harus terus diawasi ketat, meskipun rantai pasok saat ini dinilai masih cukup aman.(Adv)
Penulis: Ayu