PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Mandiri siap dari sisi anggaran. Program ini akan melengkapi pelaksanaan MBG nasional yang telah lebih dulu berjalan di sejumlah sekolah di wilayah tersebut.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Durajat, mengatakan Pemkab PPU telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk mendukung program tersebut. Dana akan disalurkan ke sekolah melalui mekanisme Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
“MBG Mandiri, kami sebagai dinas pengusul sudah siap dari sisi anggaran,” ujar Durajat, Minggu (26/10/2025).
Program ini dirancang untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) sejak dini melalui pemenuhan gizi seimbang, sekaligus memberdayakan ekonomi lokal. Pelaksanaan dilakukan dengan pendekatan kedaerahan melalui masa uji coba selama 28 hari.
Setiap porsi makanan akan disubsidi sebesar Rp12 ribu, terdiri atas Rp10 ribu untuk makanan dan Rp2 ribu untuk pajak.
“Siap dari sisi anggaran, sudah dialokasikan. Kalau kesiapan lainnya, teknisnya perlu menggandeng OPD lain, terutama terkait sosialisasi kesehatan karena distribusinya dilakukan oleh kantin sekolah,” jelasnya.
Durajat menekankan, baik program MBG pusat maupun mandiri harus menerapkan standar pelaksanaan yang ketat, terutama terkait aspek kebersihan dan kelayakan dapur sekolah.
“Pelaksanaannya harus benar-benar memenuhi syarat layak sehat, mulai dari proses memasak hingga penyajian,” katanya.
Selain itu, Pemkab PPU juga melakukan identifikasi risiko agar tidak terjadi duplikasi penerima manfaat antara MBG pusat dan MBG mandiri.
“Sudah banyak sekolah yang menerima MBG pusat, jadi tidak mungkin di lokasi yang sama. MBG Mandiri akan mengcover sekolah-sekolah negeri di bawah Disdikpora yang belum tersentuh program pusat,” terang Durajat.
Berdasarkan data Disdikpora, jumlah total penerima manfaat MBG dari jenjang PAUD hingga SMP mencapai 21.614 siswa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.405 siswa telah menerima MBG pusat melalui tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di PPU.
“Jumlah penerima MBG pusat akan terus bertambah. Karena itu, MBG Mandiri harus dipetakan secara tepat agar benar-benar menyasar sekolah yang belum terakomodasi,” pungkasnya.(adv)







